Nakita.id – Semua orang tua pasti ingin punya anak yang cerdas dan sukses di masa mendatang. Namun, ada banyak faktor yang dapat menghambat hal itu terjadi. Sadarkah kita bahwa perilaku orang tua yang buruk dapat mengancam kesuksesan anak? Berikut hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan orang tua agar kesuksesan anak tercapai.
Baca juga: 8 kebiasaan yang membuat anak sukses dan bahagia
1. Tidak memberi kesempatan kepada anak untuk mengambil risiko.
Dr. Tim Elmore, salah seorang psikolog dan motivator internasional mengungkapkan, sebagai orangtua tentu kita ingin menjaga keselamatan anak. “Namun, jangan biarkan anak terisolasi dan tidak mengambil sebuah risiko. Hal ini justru merugikan,” ujarnya. Sebuah riset yang dimuat dalam European Early Childhood Education Research Journal menunjukkan anak yang tidak diizinkan bermain luar dan tidak pernah merasakan cedera, seperti jatuh, cenderung mengalami fobia saat dewasa.
2. Terlalu banyak memberikan bantuan.
Ternyata, anak zaman sekarang cenderung dimanjakan dengan bantuan. Hal ini akan mengurangi kemampuan anak untuk menyelesaikan kesulitan dan memecahkan masalah sendiri. Dengan begitu, anak tidak belajar bagaimana menyelesaikan masalahnya sendiri. “Kegagalan bukanlah hal yang besar dan perlu dikhawatirkan. Biarkan anak terbiasa menyelesaikan masalah sesuai porsinya,” tambah Dr. Tim Elore dalam bukunya Generation iY: Our Last Chance to Save Their Future.
3. Terlalu mudah memuji.
Anak memang sangat senang akan pujian. Namun, jangan sampai pujian justru menjadi masalah bagi anak. “Pujian yang diberikan harus menjadi cara untuk membantu anak melakukan hal yang lebih bukan malah membuatnya mudah puas,” kata Michelle Macias, MD, profesor di South Carolina Medical School. Pujian yang terlalu mudah juga akan membuat anak merasa bahwa perilaku mereka benar, sehingga anak cenderung malas, mudah berbohong dan menghindari hal-hal yang sulit.
Baca juga: Cara komunikasi yang membuat anak jadi sukses
4. Tidak menggali kecerdasan dan bakat yang unik.
Banyak orang yang hanya menjadikan nilai akademik sebagai patokan kecerdasan. Selain itu, banyak orangtua yang menginginkan bahwa anak perlu memiliki banyak kecerdasan dan bakat. Padahal, anak tidak mungkin memiliki semua atau banyak kecerdasan dan bakat. Sikap ini menjadi perilaku orangtua yang buruk, sebab anak cenderung dituntut melakukan apa yang diinginkan orangtua. Menurut Gifted & Talented Children's Association of South Australia, setiap anak memiliki kekuatan dan bakat unik. Bakat tersebut tentu berbeda satu dengan yang lain. Anak mungkin pandai dalam menggambar, namun belum tentu pandai bermain musik misalnya. Hargai setiap bakat dan talenta yang anak miliki.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR