Nakita.id - Anak kok sering batuk dan tak kunjung sembuh? Jika sudah begini, pasti yang dirasakan Ibu adalah khawatir dan cemas tentang kondisi si kecil, karena takut anak memiliki komplikasi yang berbahaya. Sebelum terlambat, kenali suara batuk anak, jika terdengar tidak normal, segera hubungi dokter!
Asma
Kedengarannya seperti batuk terus-menerus, batuk serak dan sesak napas yang sering memburuk pada malam hari, setelah beraktivitas tertentu atau paparan udara dingin, asap atau debu tungau. Berikan obat resep dokter dan menghindari pemicu asma.
Anak yang didiagnosis asma dapat bebas dari gejala jika ia belajar untuk mengontrol asma secara efektif, kata Sheldon Spier, direktur pengobatan untuk pernapasan anak di University of Calgary. Selalu memberikan obat pada batuk pertama atau mengi, untuk mencegah asma.
Ajak anak untuk mereview teknik mengisap inhaler yang benar. Contohnya, alat spacer dan masker akan membantu pengobatan lebih efektif untuk anak-anak. Cari bantuan medis jika mengi semakin parah, sulit bernapas atau anak perlu menggunakan inhaler asmanya setiap lebih dari empat jam.
Baca juga : 4 Jenis Batuk pada Bayi, Kenali Bedanya)
Gunakan air hangat atau obat tetes hidung yang mengandung garam untuk mengeluarkan lendir kering. Hindari penggunaan obat tetes hidung atau spray yagn mengandung obat.
Cari bantuan medis jika anak demam, menggigil atau batuk terus dan lendir berwarna hijau kental yang berlangsung 10 hari atau lebih. Sinusitis adalah bakteri dan membutuhkan antibiotik untuk mengobatinya.
Pilek
Kedengarannya seperti batuk basah, batuk phlegmy yang sering disertai dengan demam. Obati dengan obat tetes hidung saline untuk anak di bawah usia enam bulan, untuk mencegah dari efek samping yang tidak diinginkan.
Anak-anak yang lebih tua dapat diberikan ibuprofen atau acetaminophen untuk meringankan demam dan nyeri yang menyertai. Kaldu hangat bisa untuk menenangkan, dan alat pelembab akan membantu melonggarkan lendir.
Cari bantuan medis jika batuk atau demam belum membaik setelah lima hari, gejala lain berlangsung lebih lama dari 10 hari, atau gejala baru seperti infeksi telinga, tanda-tandanya, seperti sakit telinga, muntah dan demam tinggi.
Periksakan anak ke dokter segera jika bayi usia di bawah tiga bulan memiliki kesulitan bernapas atau demam lebih dari 39 ° C, menolak disusui, atau muntah. Bayi dari usia tiga sampai 12 bulan dengan gejala yang sama harus diawasi dalam waktu 24 jam.
(Baca juga : Batuk Anak Tak Kunjung Sembuh)
Batuk Croup
Kedengarannya seperti batuk serak. Saat bicara terdengar seperti bernada tinggi, terengah-engah, dan bisa jadi jalan napas anak menjadi bengkak. Croup adalah jenis batuk yang paling umum pada anak di bawah usia lima tahun.
Berikan ruang hangat, udara lembab untuk membantu anak meringankan jalan napasnya. Cari bantuan medis jika batuk anak menjadi lebih buruk.
Pergi ke UGD jika gejala yang lebih berat timbul, terutama lidah atau bibir kebiruan, atau stridor yang berlangsung selama lebih dari 10 menit. Obat steroid dapat mengurangi peradangan dengan aman dan cepat.
Batuk yang Kebiasaan
Kedengarannya seperti batuk kering yang biasanya dimulai setelah penyakit pernapasan sering terjadi pada anak usia sekolah. Meskipun kebiasaan itu dapat memulai atau memperburuk batuk karena stres, batuk dapat mengiritasi tenggorokan dan membuat siklus dalam jangka panjang.
Atasi dengan memberikannya pelega tenggorokan untuk anak-anak di atas usia tujuh tahun yang dapat membantu menekan keinginan anak untuk batuk. Amati situasi yang memicu batuk dan coba menggunakan teknik pernapasan untuk mengurangi stres.
(Baca juga : Mengatasi Batuk Pada Anak)
Batuk Rejan
Kedengarannya seperti serangan batuk staccato yang diikuti dengan suara rejan. Wajah anak mungkin berubah menjadi merah atau bahkan biru, sebelum akhirnya mampu mengambil napas kembali, atau muntah setelah itu. Batuk ini biasanya mengakibatkan seseorang jadi sulit berteriak, dan dapat berhenti bernapas selama 30 detik.
Anak-anak yang belum diimunisasi lengkap adalah yang paling rentan terhadap batuk rejan, atau yang juga dikenal sebagai pertusis. Berikan anak alat humidifier jika udara rumah cenderung kering.
Ini akan membantu meringankan batuk anak yang bisa terus kambuh atau sembuh selama bulan. Batuk diperlukan untuk membersihkan jalan napas dari lendir, jadi hindari obat batuk.
Cari bantuan medis jika anak berusia di bawah dua tahun, seperti pertusis dapat mengancam jiwa. Sementara infeksi yang tidak serius pada anak-anak yang lebih tua, masih harus diperiksa oleh dokter.
Antibiotik, seperti eritromisin, mampu memperpendek periode menular sampai lima hari, tapi tidak secara signifikan mengurangi gejala ketika batuk kejang mulai muncul.
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR