Nakita.id - Makrosomia merupakan kondisi yang menggambarkan bayi yang baru lahir memiliki bobot tubuh berlebih atau di atas rata-rata. Bayi dengan ukuran yang besar dianggap dapat meningkatkan rasa sakit, komplikasi dan intervensi kelahiran, seperti bedah caesar. Tapi, apakah perlu kita mencemaskan ukuran bayi sebelum dilahirkan?
Bayi dianggap makrosomia jika memiliki berat tubuh 4 kg atau lebih besar. Para ahli lain mendefinisikan makrosomia sebagai bayi dengan berat 4,5 kg atau lebih besar, padahal ukuran rata-rata bayi yang lahir adalah 3,4 kg.
Namun, hal ini tidaklah menjadi acuan dasar. Beberapa bayi akan lahir lebih kecil dari itu, dan yang lain jauh lebih besar. Sementara, memiliki bayi yang besar dapat meningkatkan risiko komplikasi kelahiran tertentu. Mamun bayi besar tidak secara otomatis setara dengan kelahiran berisiko tinggi. Berikut adalah 5 mitos tentang bayi besar dan bayi makrosomia:
(Baca juga : ASI Mencegah "Giant Baby" Tumbuh Makin Besar)
# 1: Bayi dapat didiagnosis makrosomia sebelum kelahiran.
Meskipun kita memiliki cara untuk mengukur bayi dalam janin, itu cuma tebakan-tebakan ilmiah. Satu-satunya cara untuk menetahui ukuran bayi sesungguhnya adalah menimbang dan mengukur mereka setelah lahir.
Mengukur tinggi fundal (ukuran janin) adalah cara bagus untuk melacak pertumbuhan secara umum. Meski begitu, tinggi fundal tidak bisa memberikan ukuran bayi yang tepat. Cairan, ukuran plasenta dan posisi bayi bisa mempengaruhi pengukuran. Leopold's maneuver, cara spesifik untuk meraba atau merasakan bayi yang dapat menawarkan beberapa bantuan untuk memperkirakan ukuran bayi. Begitu pula ultrasound yang bisa "mengintip" ke dalam rahim, cara untuk memeriksa bayi sebelum lahir. Ini alat diagnostik yang bagus, tapi masih memiliki keterbatasan.
Pada awal trimester pertama, ultrasound memberikan perkiraan ukuran yang cukup akurat, karena perkembangan awal bayi cukup standar. Tapi seiring kemajuan usia kehamilan dan genetika, akurasi dalam mengukur bayi jadi berkurang. Prediksi berat badan trimester ketiga dapat bervariasi sebesar 10-15% dari berat lahir sebenarnya.
# 2: Ibu yang menderita diabetes gestasional akan melahirkan bayi besar.
Faktor risiko tertentu, seperti diabetes gestasional dapat meningkatkan kemungkinan bayi besar, namun sampai saat ini belum ada yang bisa menjaminnya. Sebagai contoh, di AS, sebesar 10,4 % bayi lahir dengan berat lebih dari 4 kg, sekitar 1 dari 10 bayi.
Ada baiknya jika bertanya kepada dokter mengenai berat bayi untuk menentukan ukuran bayinya. Secara keseluruhan, perempuan memiliki 1 dari 10 kemungkinan memiliki bayi dengan berat lebih dari 4 kg. Jika Ibu memiliki diabetes gestasional, maka ada kemungkinan 13.7% untuk memiliki bayi dengan berat lebih dari 4 kg dan kemungkinan 2.6% memiliki bayi dengan berat di atas 4.5 kg.
(Baca juga : Riset: Kepala Bayi Lebih Besar Pertanda Cerdas)
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR