"Alasannya banyak, 90% orang Indonesia mengatakan olahraga itu membutuhkan banyak waktu dan 10% orang menganggap olahraga membutuhkan biaya yang mahal," ungkap Kathryn Monika Parapak selaku Head of Brand and Communication PT AIA Financial dalam Sharing Session "AIA Healthy Living Day" di Elite Club Epicentrum pada Kamis (6/12).
Ada ragam alasan mengapa orang Indonesia berhenti berolahraga.
Olahraga dianggap membutuhkan banyak usaha (37%), lebih tertarik melakukan hal lain (32%), tidak bisa melakukannya di rumah (32%), membutuhkan waktu untuk keluar rumah (31%) dan anggapan bahwa olahraga tidak efektif.
"Padahal, rutin berolahraga dan pola makan sehat itu bisa membantu mengurangi risiko penyakit tidak menular seperti obesitas, kanker, jantung, diabetes dan lainnya," ungkap dr. Raissa E. Djuanda M.Gizi, Sp.GK pada kesempatan yang sama.
Raissa mengungkap, angka obesitas di Indonesia pada 2017 nyatanya mengalami peningkatan yaitu sebesar 40,4%.
Baca Juga : Tak Hanya Gemuk, Ini 7 Gejala Lain Seseorang Alami Obesitas!
Sementara itu, data Riskesdas terbaru 2018 juga menyebutkan adanya peningkatan angka obesitas yakni 21,8% selama lima tahun terakhir.
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR