Nakita.id – Terkena flu saat hamil memang tidak menyenangkan ya Moms.
Hal ini bisa membuat aktivitas menjadi terganggu.
Tahukah Moms, ternyata flu bisa berdampak buruk bagi kehamilan terutama jika Moms memiliki berat badan berlebih.
Wanita yang sedang hamil dan mempunyai badan gemuk, memiliki resiko lebih tinggi terkena komplikasi dari influenza.
Maka dari itu, ibu hamil harus segera periksa ke dokter guna memastikan pengobatan apa saja yang sebaiknya dilakukan.
Infectious Diseases Society of America (IDSA) mengungkapkan, pengobatan antivirus harus diberikan dalam waktu dua hari setelah dimulainya gejala flu pada orang yang berisiko tinggi terhadap komplikasi seperti bronkitis, infeksi telinga, dan pneumonia, bahkan bagi yang tidak memilikinya.
Baca Juga : Hati-Hati Moms, Obat Flu Ternyata Berbahaya untuk Anak di Bawah 6 Tahun
"Individu berisiko tinggi yang dirawat di rumah sakit dengan komplikasi flu berada pada peningkatan risiko untuk infeksi bakteri yang serius dan penyakit menular."
Menurut Andrew T. Pavia, dari Universitas Utah di Amerika Serikat, dalam hal ini keahlian dokter sangat penting untuk memastikan mereka menerima perawatan terbaik.
“Vaksinasi influenza tahunan adalah cara terbaik untuk mencegah influenza, tetapi itu tidak 100 persen efektif."
Timothy M. Uyeki, kepala petugas medis dari Pusat Nasional untuk Imunisasi dan Penyakit Pernapasan di Amerika Serikat menambahkan, orang yang berisiko tinggi perlu mencari perawatan medis segera jika mereka mengembangkan gejala influenza selama musim influenza.
Tes influenza sangat penting dilakukan, karena dokter lebih mungkin untuk mengobati pasien dengan obat antivirus jika mereka memiliki diagnosis definitif, sehingga lebih jauh mengurangi kemungkinan untuk meresepkan antibiotik secara tidak tepat, terutama pada pasien rawat jalan.
Baca Juga : Mati Suri Selama 5 Menit, Ternyata Perempuan Ini Idap Penyakit Langka
Selain itu, tes molekuler yang lebih baru dan sangat akurat yang memberikan hasil dalam 15-60 menit harus digunakan sebagai pengganti tes diagnostik rapid influenza (RIDTs), menghasilkan hasil yang cepat.
Kategori berisiko tinggi ini termasuk anak-anak, terutama mereka yang berusia lebih muda dari dua tahun, dan wanita yang baru saja melahirkan.
Dalam jurnal Clinical Infectious Diseases, orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah karena penyakit atau pengobatan seperti orang terkena HIV atau AIDS, kanker, yang telah melakukan transplantasi organ atau yang menggunakan steroid kronis juga bisa berisiko.
Adapun tanda dan gejala flu yang umum diantaranya termasuk demam, batuk, nyeri otot, menggigil, hidung berair dan sakit tenggorokan.
Sementara gejala lainnya bisa berupa sakit kepala dan nyeri dada.
Baca Juga : Berita kesehatan Terbaru: Penyakit Diabetes Dapat Merusak Otak?
Source | : | Thehealhsite.com |
Penulis | : | Rizqa Widiasti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR