Karyawan diler motor tersebut pun dibuat kerepotan lantaran ini pertama kalinya ada pembeli yang membayar tunai motor dengan uang pecahan Rp2.000-an.
"Kemarin kita hampir seharian menghitung uangnya, dan ini kejadian yang pertama kali terjadi di sini. Sebab biasanya pembeli yang datang ingin mencicil (angsur), ini dibayar tunai," tutur Mardiana Mardin, salah seorang karyawan diler penjualan motor.
Baca Juga : Anak Pertama Tarra Budiman dan Gya Sadiqah Lahir, Ini Jenis Kelamin dan Nama Anaknya!
Sebenarnya, tanpa menunggu waktu selama 10 tahun seperti yang ia lakukan, Muspina bisa mendapatkan motor impiannya dengan cara mengangsur.
Namun karena perempuan ini tidak ingin berutang, ia lebih memilih untuk menabung.
"Kalau saya mau mencicil sudah lama saya punya motor, tetapi saya orangnya tidak mau terbebani dengan utang. Jadi saya menabung, lagian yang saya tabung hanya sisa membeli ikan kalau pulang dari pasar selama kurang lebih 10 tahun," kata Muspina.
Baca Juga : Kisah Selfi Soppeng, Anak Buruh Cuci yang Jadi Juara Dangdut Academy Asia 4
Terlepas dari kisah inspiratif Muspina yang memilih menabung lebih dulu ketimbang berutang, ternyata utang punya akibat buruk untuk kondisi emosional seseorang.
Source | : | Kompas.com,thesimpledollar.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Kunthi Kristyani |
KOMENTAR