Di usianya yang mengnjak 40 tahun, Collette Elliott masih melakukan konseling mingguan, akibat penganiayaan berat yang ia alami selama hidupnya.
Pukul 6 sore, jauh sebelum adik laki-laki dan perempuan tirinya tidur, ia selalu disuruh untuk tidur lebih dulu, jika tidak menuruti Collette Elliott akan habis dipukuli di tempat tidur oleh sang ayah tiri.
"Saya bisa mendengar suara anak-anak lain bermain, namun saya disuruh untuk tidur, aku harus segera tidur, atau ayah tiri ku akan datang dan memukuli ku sampai kematian rasanya sudah dekat menjemput ku," ujarnya.
Ayah tirinya, Collette Pete Batchelor selalu menyiksanya, namun dibalik rasa sakit karena kekerasan fisik yang dialami, ia lebih merasa sakit ketika tidak ada seseorang pun berada di sampingnya, dirinya sangat kesepian.
Kini, Collette Elliott asal Birmingham, ikut mendukung kampanye Natal Daily Mirror dengan NSPCC dan Childline yang merupakan penyedia layanan konseling bagi anak dengan berbagai masalah, karena ia tidak menginginkan anak-anak lain merasakan kekerasan sama seperti dirinya, bahkan merasa takut, dan pedih, seperti dirinya.
"Saya dulu sangat merasa tidak ada yang bisa saya ajak bicara, saya merasa tidak terlihat.
Saya pada saat itu sangat membutuhkan seorang yang bisa saya ajak berbicara melalui telepon mengenai kejadian yang menimpa diri saya, dan jelas tindakan orang tersebut akan mengubah segalanya," ungkapnya.
"Saya tidak ingin ada anak yang merasa sendirian, saya harus bisa mendengarkan keluhan mereka," tambahnya.
Meskipun memiliki masa kecil yang suram, sampai saat ini Collette Elliott masih menyimpan foto dirinya bersama sang Ibu.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR