Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), setiap tahun, sekitar 48 juta orang di Amerika Serikat sakit karena foodborne illness.
Tidak ada penyebab pasti dari foodborne illness, tetapi yang paling sering terjadi karena norovirus, salmonella, clostridium perfringens, campylobacter, dan staphylococcus aureus.
Gejala foodborne illness berbeda-beda. Pada umumnya kita akan mengalami beberapa kali mual, muntah, kram perut, dan diare.
"Apa pun penyebabnya, foodborne illness berarti ada beberapa jenis bakteri, parasit, atau virus yang ingin dihilangkan tubuh," jelas Carolyn Newberry, M.D., ahli gastroenterologi di NewYork-Presbyterian.
Muntah adalah respons sistemik dari tubuh kita untuk mencoba memaksa patogen penyebab penyakit (termasuk makanan yang kita konsumsi mungkin terinfeksi) keluar.
Beberapa orang setelah muntah karena food illness biasanya sudah sembuh.
Tetapi CDC merekomendasikan untuk ke dokter kalau temperatur tubuh kita lebih tinggi dari 101,5 derajat, bloody poop, muntah secara terus menerus, tanda-tanda dehidrasi, atau diare yang berlangsung lebih dari tiga hari.
2. Stomach flu
Stomach flu atau viral gastroenteritis adalah infeksi usus umum yang dapat menyebabkan mual, muntah, diare berair, kram perut, dan kadang-kadang demam, menurut Mayo Clinic.
Kita bisa terkena stomach flu karena kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi virus seperti norovirus atau barang-barang orang tersebut yang mengandung norovirus.
Kita biasanya mulai mengalami gejala stomach flu mulai dari satu hingga tiga hari setelah terinfeksi.
Gejala stomach flu pada kebanyakan orang berlangsung selama dua hari tetapi ada juga yang sepuluh hari.
Untuk menghindari terkena virus lain, ada baiknya kita istirahat dan pastikan terhidrasi, jelas Ashkan Farhadi, M.D., seorang gastroenterologis di MemorialCare Orange Coast Medical Center.
Hubungi dokter jika Moms muntah lebih dari dua hari, muntah darah, menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, demam di atas 104 derajat, atau bloody poop.
Motion sickness atau mabuk biasa kita alami saat bepergian naik kereta, mobil, pesawat, kapal, dan biasanya dibarengi keringat dingin, mual, dan muntah.
Menurut U.S National Libary of Medicine, otak kita dapat mengatakan bahwa kita sedang bergerak dari mata, telinga, dan otot.
Jika sinyal tidak sinkron otak kita akan mengetahuinya dan berimbas pada mabuk perjalanan.
Misalnya kita sedang membaca di dalam mobil, otak tahu bahwa tubuh kita bergerak tapi mata kita fokus pada buku yang diam.
Untuk menghindari motion sickness sebaiknya tidak membaca atau menonton youtube di kendaraan yang bergerak, minum banyak air, dan berdiri jika sudah merasa mual ketika berada di kereta atau kapal.
Atau menghubungi dokter untuk mendapatkan obat pereda mabuk perjalanan.
4. Migrain
Kita tahu bahwa migrain menyebabkan sakit yang membuat kita tidak mampu beraktivitas.
Tetapi migrain juga dapat menyebabkan gejala-gejala seperti mual, muntah, dan sensitivitas yang ekstrim terhadap cahaya dan suara.
Migrain mengiritasi selubung luar otak Moms.
"Setiap kali otak itu sendiri teriritasi, itu dapat menyebabkan muntah," kata Dr. Farhadi.
Ada banyak cara untuk mengobati migrain, baik dengan mencegahnya atau menghentikan gejalanya (atau keduanya), jadi Moms harus berbicara dengan dokter untuk informasi lebih lanjut tentang apa yang terbaik untuk Moms.
Ingatlah bahwa Moms harus mencari pertolongan medis secepatnya jika sakit kepala karena demam, lemah, mati rasa, atau sulit berbicara, sakit kepala parah yang muncul entah dari mana, sakit kepala dengan leher kaku, sakit kepala setelah kepala cedera, sakit kepala kronis yang lebih buruk setelah Moms batuk, tegang, atau membuat gerakan tiba-tiba, dan sakit kepala baru jika Moms lebih dari 50 tahun.
Gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi ketika asam lambung Moms secara teratur mengalir kembali ke kerongkongan.
Asam ini dapat mengiritasi lapisan kerongkongan Moms dan menyebabkan gejala seperti perasaan terbakar di dada (mulas), nyeri dada, kesulitan menelan, perasaan benjolan di tenggorokan, dan muntah.
Muntah karena GERD sedikit berbeda dari muntah "normal".
Ketika Moms memiliki GERD, secara teknis memuntahkan makanan, yang baru ditelan, Dr. Newberry menjelaskan.
Muntah yang sebenarnya lebih kuat dan umumnya terjadi setelah perut Moms memiliki sedikit waktu untuk mencerna makanan.
Jika Moms merasa menderita GERD, temui dokter untuk diagnosis dan untuk mendengar opsi perawatan.
KOMENTAR