Nakita.id - Moms, meminta maaf adalah salah satu karakter yang harus ditanamkan kepada Si Kecil
Manusia kadang suka berbuat salah, tapi tetap harus mau membuka hati untuk mengulurkan tangan meminta maaf.
Meminta maaf dan memaafkan adalah salah satu resep untuk memulihkan hubungan yang kadang terganggu oleh sikap menyakiti atau mengganggu, baik disengaja maupun tak disengaja.
Baca Juga : Keluhan Varises Saat Hamil, Bisa Dicegah Sejak Awal Agar Tak Muncul
Karenanya, jangan bosan untuk terus melatih/membiasakan anak meminta maaf/memaafkan.
Anak-anak yang tidak mau meminta maaf bisa tumbuh menjadi sosok egois.
Anak bukan tidak mungkin akan kehilangan teman, miskin empati, dan cenderung suka menyalahkan orang lain untuk kesalahan yang dilakukannya.
Anak yang sulit memaafkan bisa dikategorikan sebagai pendendam.
Baca Juga : Awas! 2 Penyakit Berbahaya Ini Mengintai Saat Banjir Melanda, Siapkan Antisipasinya!
Hatinya selalu gelisah karena masalah dengan teman-temannya.
Efeknya sama saja, dijauhi lingkungan.
Karena itu, jika sudah dilatih berulang-ulang anak tetap tidak mau meminta maaf/memaafkan, maka harus digali apa penyebabnya.
Bila dirasa perlu orangtua bisa melibatkan ahli dalam hal ini psikolog anak.
Baca Juga : Moms, Yuk Bijak dalam Mengatasi Pertengkaran Kakak dan Adik di Rumah
Ingat, orangtua menjadi sumber peniruan anak.
Orangtua pun harus mau meminta maaf jika berbuat salah, termasuk jika bersalah pada anak.
Dengan demikian, anak belajar, “Oh, kalau aku salah, aku harus minta maaf. Bunda juga kalau salah sama aku minta maaf, kok."
Tentu anak pun harus tahu, setelah ibu minta maaf, ibu tak pernah mengulangi kesalahannya lagi.
Baca Juga : Luka Tak Kunjung Sembuh? Pakai 5 Teknik Perawatan Luka Alami Ini
Jangan malah melakukan kesalahan yang sama dan meminta maaf lagi.
Kalau seperti itu, yang akan dingat anak adalah ternyata minta maaf itu enggak ada artinya.
View this post on Instagram
Berikan contoh konkret pada anak pentingnya membuka hati memberi maaf pada orang lain.
Jadikan hal ini sebagai kebiasaan sehari-hari di rumah.
Di usia ini contoh dari orangtua lebih mudah diikuti ketimbang sekadar menyuruhnya.
Jangan bosan untuk terus mengingatkannya.
Baca Juga : Pastikan Nyaman Tapi Aman! Ini Tips Memilih Alas Kaki Bagi Ibu Hamil
Ketika anak lupa meminta maaf setelah melakukan kesalahan, orangtua harus mengingatkannya.
Pembiasaan seperti ini akan membuat anak tahu apa yang harus dilakukannya ketika dia melakukan kesalahan.
Begitu juga kalau ada yang meminta maaf padanya, ia harus segera menyambut uluran tangan itu.
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR