Nakita.id - Nama Luna Maya dan Reino Barack masih hangat menjadi perbincangan publik.
Hubungan keduanya harus kandas setelah menjalani indahnya masa pacaran selama 5 tahun.
Bukan hanya Luna Maya dan Reino Barack, bahkan beberapa artis lain juga mengalami hal yang sama dengan mereka.
Baca Juga : 5 Hal Ini Terjadi Pada Tubuh Moms Bila Mengonsumsi Telur Setiap Hari
Sebut saja Laudya Cynthia Bella dan Chicco Jerikho, Raffi Ahmad dan Yuni Shara, serta Raisa dan Keenan Pearce.
Kesemua mantan pasangan artis tersebut menjalani hubungan pacaran kurang lebih selama 5 tahun, namun berakhir kandas.
Hingga akhirnya mereka menemukan tambatan hatinya masing-masing dan telah menjalani biduk rumah tangga.
Termasuk Reino Barack yang dikabarkan akan segera menikahi Syahrini di Jepang.
Santer beredar kabar bahwa keduanya akan menikah pada Rabu (27/2/2019) di Masjid Camii, Jepang.
Publik pun sangat menyoroti hubungan antara Luna Maya, Reino Barack, dan Syahrini.
Pasalnya, Syahrini sendiri merupakan teman dari Luna Maya.
Tentu bukan hal yang mudah melihat teman sendiri menikah dengan mantan kekasih, terlebih baru beberapa bulan keduanya putus.
Melihat fenomena yang terjadi di kalangan para artis yang menjalani pacaran lama tapi malah menikah dengan orang lain, sebenarnya berapa lama waktu yang ideal untuk menjalani hubungan pacaran?
Melansir dari verylmag, dalam studi Penn State University yang disebut proyek PAIR, Profesor Ted L.Huston meneliti 168 pasangan pengantin baru selama 14 tahun dan memetakan kebahagiaan hubungan masing-masing pasangan.
Baca Juga : Mewahnya Hotel Tempat Syahrini Menginap di Jepang, Harganya Semalam Bisa untuk Beli 2 Motor
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang rata-rata berpacaran selama 25 bulan sebelum menikah memiliki pernikahan paling bahagia.
Sementara itu pasangan yang terburu-buru menikah, rata-rata hanya berpacaran 18 bulan kebanyakan bercerai setelah usia pernikahan lebih dari 7 tahun.
Penelitian lain dari Emory University telah mensurvei lebih dari 3.000 orang di Amerika Serikat yang telah menikah.
Hasilnya adalah pacaran selama 1-2 tahun dapat menurunkan risiko perceraian hingga 20 perseb daripada yang masa pacarannya kurang dari satu tahun.
Pacaran hingga 3 tahun akan lebih besar mengurangi risiko perceraian dan seterusnya.
Jadi menurut penelitian ini, semakin lama waktu pacaran, semakin kecil pula risiko untuk bercerai setelah menikah.
Baca Juga : Setelah Keluarga, Rombongan Manajemen Syahrini dan Rinaldy Yunardi Kepergok Berangkat ke Jepang!
Namun, perlu diingat bahwa lamanya waktu pacaran bukan satu-satunya penentu kelanggengan hubungan.
Hampir semua ahli merekomendasikan setahun sebagai waktu yang sehat untuk pacaran sebelum menikah.
"Saya menyarankan minimal satu tahun agar masing-masing pasangan memiliki pemahaman yang baik dan jelas tentang apa yang mereka cari dari pasangan," kata Stephen J. Betchen, DSW, penulis Magnetic Partners.
John Amodeo, MFT, penulis Dancing with Fire: A Mindful Way to Loving Relationships setuju bahwa kencan satu hingga dua tahun adalah yang paling aman.
Meski demikian, para ahli juga setuju bahwa keberhasilan pernikahan lebih berkaitan dengan kesiapan diri daripada lamanya waktu pacaran.
Amodeo juga mengakui bahwa kesiapan banyak berkaitan dengan situasi unik setiap pasangan.
"Saya pikir tidak ada waktu yang tepat, karena setiap orang dan situasinya sedikit berbeda. Dan tingkat kematangan bervariasi," katanya.
Menurut Madeleine A. Fugère, Ph.D., penulis The Social Psychology of Attraction and Romantic Relationships , aturan "dua tahun" cukup masuk akal, tetapi "pasangan yang berbeda memiliki keadaan yang sangat berbeda."
Fokus pada kesiapan diri untuk menikah lebih penting daripada menghitung lamanya waktu pacaran sebelum menikah.
Baca Juga : Jangan Asal Membeli, Ini Tips Memilih Ukuran Sepatu Anak yang Tepat
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR