Nakita.id - Ada banyak informasi mengenai perkembangan anak sehingga sulit bagi orang tua untuk mengetahui apa yang harus dipercaya.
Banyak dokter anak merekomendasikan agar menunggu usia anak setahun untuk bisa memasukkan putih telur ke dalam makanan anak-anak.
Hal itu untuk menghindari reaksi alergi yang parah pada telur.
Baca Juga: Bumil Perlu Tahu, Cara Ini Bantu Redakan Keluhan di Masa Kehamilan
Namun penelitian pada dokter anak yang lain menunjukkan bahwa anak-anak berusia 6 bulan dapat berkembang lebih cepat bila diberi satu telur setiap hari.
Dalam percobaan terkontrol secara acak, anak-anak berusia 6 sampai 9 bulan dibagi menjadi dua kelompok dan diberi diet tertentu.
Kelompok pertama, yang terdiri dari 80 bayi, diberi satu telur per anak-hari.
Sisanya 84 bayi yang baru lahir tidak diberi telur sama sekali.
Temuan menunjukkan bahwa bayi yang makan satu telur setiap hari memperlambat pertumbuhan 47 persen lebih rendah (yaitu, terlalu pendek untuk usia seseorang) dan pengukuran panjang untuk usia mereka meningkat secara dramatis.
Selain itu, anak-anak yang mulai makan telur antara 4 dan 6 bulan memiliki risiko alergi telur sebesar 40 persen dibandingkan anak yang mulai makan telur di diusia lebih tua.
Selain itu, situs berita CNN melaporkan bahwa minum susu minum susu non-sapi dikaitkan dengan anak-anak yang lebih pendek, Moms.
Penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition, menemukan bahwa setiap cangkir susu non-sapi setiap hari berhubungan dengan tinggi badan 0,4 centimeter lebih rendah daripada rata-rata untuk usia anak-anak.
"Kami menemukan bahwa anak-anak yang mengonsumsi susu non-sapi seperti nasi, almond dan susu kedelai cenderung sedikit lebih pendek daripada anak-anak yang mengonsumsi susu sapi," kata Dr. Jonathon Maguire, penulis utama studi dan seorang dokter anak dan periset di St Rumah Sakit Michael di Toronto, seperti dilansir Mom.me.
Mengkonsumsi telur sebelum satu tahun dan memberikan susu selain ASI dan selain susu sapi bisa menyebabkan anak menjadi lebih pendek dibandingkan anak seusianya.
Namun, Moms juga harus berkonsultasi dengan dokter anak sebelum melakukan perubahan signifikan terhadap makanan anak ya, Moms.
(Maharani Kusuma Daruwati/Nakita.id)
Source | : | mom.me |
Penulis | : | |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR