Nakita.id - Umumnya, seseorang akan merasa sakit kepala jika sedang kelelahan.
Jika demikian, kebanyakan orang akan mengabaikan dan minum obat sakit kepala hingga rasa sakitnya berkurang.
Tak banyak orang yang tahu, terdapat beragam tipe sakit kepala yang memiliki arti berbeda bagi kondisi kesehatan setiap orang.
BACA JUGA: Tak Disangka, Makanan Ini Malah Picu Sakit Kepala dan Migrain Parah
Dokter Luke Powles, Kepala Dokter di Klinik Kesehatan Bupa di London Inggris mencoba menjelaskannya.
1. Sakit kepala tegang (tension headache)
Tension headache merupakan tipe sakit kepala yang paling sering dialami kebanyakan orang.
Mereka yang mengalaminya akan merasakan sakit kepala konstan di kedua bagian kepala, belakang mata atau terkadang leher.
Bahkan banyak orang yang akan merasa kepalanya seperti diikat.
Sakit kepala ini bisa terjadi karena beberapa hal misalnya stres, kurang tidur, atau lapar.
Powles menjelaskan untuk mengatasinya kita bisa berbaring di sebuah tempat yang gelap dan sepi.
Atau bisa juga dengan meletakkan kain hangat di dahi atau leher agar rasa sakitnya mereda.
BACA JUGA: Nyeri Leher saat Bangun Tidur, Benarkah Akibat Salah Bantal?
2. Sakit kepala di belakang mata
Bergantung dari tingkat sakitnya, yang terjadi di belakang mata terbilang sangat umun terjadi.
Sakit kepala semacam itu bisa menjadi gejala beberapa tipe sakit kepala lainnya, termasuk sakit kepala tegang, sakit kepala cluster, migrain, atau masalah pada mata.
Untuk penyebab pastinya, Moms bisa berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
BACA JUGA: Sering Mengeluh Sakit Kepala Saat Hamil, Apa Tandanya?
3. Sakit kepala di belakang leher atau kepala
Sakit kepala ini bisa disebabkan gaya hidup, misalnya postur tubuh yang salah sehingga membuat leher keseleo dan cedera tulang belakang bagian atas.
Untuk mengobatinya, Powles merekomendasikan untuk memperbaiki postur tubuh, olahraga leher, hingga fisioterapi.
4. Sakit kepala dehidrasi
Siapa sangka, dehidrasi atau kurang minum juga bisa menyebabkan sakit kepala.
Dalam kondisi tersebut, otak akan berkontraksi sementara karena kekurangan cairan sehingga menyebabkan sakit kepala.
Tidak perlu minum terlalu banyak dalam sekali teguk, mulailah dengan minum beberapa teguk dan mengonsumsi air putih dalam jumlah cukup secara rutin.
5. Migrain
Menurut The Migraine Trust, hampir sekitar 15% populasi global pernah menderita migrain.
Migrain menjadi penyakit terpopuler ketiga di dunia, mereka yang pernah menderita migrain akan merasakan sakit kepala sebelah yang bisa semakin parah karena gerakan.
Di samping sakit kepala, penderitanya juga mengalami mual dan sensitif terhadap cahaya dan suara.
BACA JUGA :Kekayaan Melimpah, Sule Simpan Koleksi Tak Biasa di Ruang Kerjanya!
Bahkan, bisa juga mengalami penglihatan berkurang dan sakit kepala seperti ditusuk.
Powles menjelaskan, tak ada obat yang bisa mengobati migrain.
Namun dengan beristirahat di tempat yang gelap dan sepi atau mengompres bagian yang sakit dengan es atau air hangat dapat mengobati migrain yang menyiksa.
Untuk mengurangi risiko migrain, minumlah banyak air putih, tidur cukup, menerapkan diet sehat, dan hindari melewatkan waktu makan.
6. Sakit kepala cluster
Sakit kepala cluster terasa sangat menyakitkan, intens, bahkan biasa terjadi selama enam hingga 12 minggu.
Mereka yang mengalaminya biasa merasakan sakit kepala di salah satu bagian kepala, biasanya di sekeliling mata atau pinggir dahi.
Mengalami mata berair bahkan terkadang memerah, hingga kelopak mata membengkak dan hidung berair secara bersamaan.
Meskipun banyak dokter yang belun memahami alasan timbulnya sakit kepala ini, namun dipercaya hal ini terkait dengan cedera kepala yang pernah terjadi.
Powles menyarankan bagi mereka yang mengalami sakit kepala cluster untuk berkonsultasi dengan dokter mulai dari berapa lama mengalami ini.
Dan seberapa besar sakit yang dialami agar bisa ditangani dengan cepat.
BACA JUGA :Tak Disangka, Makanan Ini Malah Picu Sakit Kepala dan Migrain Parah
Source | : | Cosmopolitan UK/Healthsite |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR