Nakita.id – Moms, beruntunglah jika tidak pernah mengalami masalah kehamilan yang buruk.
Pasalnya, tidak semua perempuan bisa mendapat kesempatan mengandung sampai 9 bulan, dan melahirkannya dengan sempurna.
Dalam beberapa keadaan, ada ibu yang harus kehilangan janinnya sehingga harus merasakan proses kuretase atau kuret.
Memang ini pilihan yang sangat berat.
Bukan cuma harus kehilangan janin namun juga proses yang dijalankan amat berat.
Baca Juga: Penting Pahami Prosedur Kuret, Pengaruhi Kesehatan Organ Reproduksi Wanita!
Si ibu harus menyiapkan hati, mental dan fisik pula untuk melakukan proses kuret.
Meskipun kuret tidak selalu dilakukan saat ibu keguguran, kuret juga dilakukan untuk mendiagnosis suatu penyakit, seperti pendarahan pada uterus, pendarahan setelah menopause, atau ketika ibu mengalami polip rahim dan kanker rahim.
Kuret sendiri dalam bahasa medis dikenal dengan nama D&C (dilation and curettage), dalam Bahasa Indonesia disebut dengan dilasi dan kuretase.
Kuret merupakan tindakan bedah pengerukan dinding rahim.
Tujuannya untuk membersihkan rahim dari sisa janin, mengatasi plasenta yang melekat pada rahim, hamil anggur, dan perdarahan setelah lewat menopause.
Kuret penting dilakukan supaya kesehatan Moms, terutama organ reproduksinya, kembali pulih.
Karena jika sisa-sisa janin dibiarkan di dalam rahim, selain muncul gangguan kesehatan, seperti: perdarahan dan sakit perut, juga dikhawatirkan akan muncul penyakit berbahaya, semisal kanker.
Dikutip dari Mayo Clinic, saat melakukan dilatasi dan kuret, dokter akan menggunakan langkah kecil untuk membuka rahim, bisa menggunakan obat perangsang ataupun alat.
Sebab leher rahim ibu tentu tidak terbuka sendiri setelah mengalami keguguran.
Baca Juga: Perawatan Pasca Kuret yang Dapat Dilakukan di Rumah, Hemat dan Mudah
Pada saat melahirkan, tubuh ibu secara otomatis merangsang pelebaran leher rahim dan juga dengan bantuan dari dorongan kepala bayi.
Sedangkan, pada saat keguguran, tubuh ibu tidak merangsang pelebaran leher rahim, sehingga perlu dilakukan dilatasi untuk membuka leher rahim.
Dokter kemudian menggunakan alat bedah yang disebut kuret, untuk mengangkat jaringan rahim.
Alat kuret yang digunakan dalam D&C ini bisa tajam atau menggunakan alat isap.
Lalu bagaimana proses kuret?
Sebelum prosedur
Ikuti akan mendapat instruksi dokter untuk membatasi makanan dan minuman.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin memulai proses pelebaran serviks beberapa jam atau bahkan sehari sebelum prosedur.
Hal ini akan membantu rahim terbuka secara bertahap, dan biasanya dilakukan saat rahim perlu dilatasi lebih dari pada D&C standar, seperti saat penghentian kehamilan atau dengan jenis histeroskopi tertentu.
Dokter biasanya menggunakan obat yang disebut misoprostol (Cytotec), diberikan secara oral atau vaginal untuk melembutkan leher rahim, atau memasukkan batang ramping yang terbuat dari laminaria ke dalam rahim.
Baca Juga: Hindari Kecemasan, Kenali Proses dan Tahapan Kuret Setelah Keguguran
Laminaria secara bertahap mengembang dengan menyerap cairan di rahim sehingga rahim terbuka.
Untuk dilatasi dan kuretase, Moms akan menerima anestesi.
Pilihan anestesi tergantung pada alasan D&C dan riwayat kesehatan.
Bentuk anestesi lainnya memberikan sedasi ringan atau menggunakan suntikan untuk mematikan hanya area kecil (anestesi lokal), atau daerah yang lebih luas (anestesi regional) pada tubuh.
Selama prosedur
Selama proses kuret, pasien berbaring telentang di atas meja operasi sementara tumit berada di tempat yang disebut sanggurdi.
Dokter akan memasukkan alat yang disebut spekulum ke dalam Miss V, seperti saat tes Pap Smear untuk melihat serviks.
Lalu dokter memasukkan serangkaian batang yang lebih tebal dan tebal ke dalam serviks untuk perlahan melebarkannya sampai cukup terbuka.
Baca Juga: Ingin Cepat Hamil Setelah Kuret, Bagaimana Caranya yang Aman?
Setelah itu alat dilatasi dikeluarkan dan memasukkan alat berbentuk sendok dengan tepi tajam, atau alat hisap dan menghilangkan jaringan rahim.
Karena tidak sadar atau terbius selama D&C, seharusnya tidak akan merasakan sakit apapun.
Setelah prosedur
Setelah melakukan kuret, pasien tinggal beberapa jam di ruang rawat agar dokter dapat memantai jika terjadi pendarahan atau ada komplikasi lain pasca kuret.
Beberapa jam itu juga digunakan untuk memulihkan fisik akibat efek anastesi.
Jika pasien mendapati general anastesi, mungkin akan merasakan mual atau muntah. Bisa pula mengalami sakit tenggorokan.
Efek samping kuret yang normal akan terasa beberapa hari kemudian, efeknya yaitu kram ringan dan flek.
Untuk mengatasi efek samping itu, dokter mungkin akan memberikan obat ibuprofen (Advil, Motrin I atau obat lainnya.
Baca Juga: Pasca Kuret, Bagaimana Perawatan Yang Benar?
Pasien akan dapat beraktivitas kembali setelah 1 atau 2 hari pasca kuret.
Perlu diingat, setelah melakukan kuret jangan dahulu memasukan apapun atau berhubungan intim dengan suami.
Hal ini untuk menghindari masuknya kuman atau penyebaran penyakit lainnya.
Konsultasikan pada dokter jika menggunakan tampon atau ingin melanjutkan aktivitas seksual.
Sebab rahim harus membangun kembali lapisan baru setelah proses kuret. Maka siklus menstruasi selanjutnya mungkin akan mundur.
Jika mengalami kuret karena keguguran, dan ingin hamil lagi, bicarakan dengan dokter kapan waktu yang tepat dan aman untuk mulai mencoba lagi.
Selain itu, untuk mempercepat pemulihan pasca kuret maka ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan di rumah seperti dilansir laman betterhealth.
1. Minum obat sesuai dengan perintah dokter
Pasca kuret, Moms pasti akan diberikan banyak resep dari dokter.
Yang harus Moms lakukan sebagai perawatan pasca kuret yaitu meminum obat yang diberikan dokter sesuai dengan anjuran yang diperintahkan.
Jangan sampai Moms melewatkan satu pun obat yang diberikan.
Karena Moms pada saat itu sedang mengalami proses pemulihan pasca kuret.
Obat dapat membantu memulihkan efek samping yang timbul pasca kuret.
Baca Juga: Pernah Menjalani Proses Kuret, Ini Waktu Terbaik Jika Ingin Hamil Lagi
2. Tahan dulu untuk melakukan hubungan seksual
Pasca kuret, sebaiknya Moms menahan dulu untuk melakukan hubungan seksusal.
Hal itu dikarenakan hubungan intim dapat menyebabkan kontraksi dan memunculkan pendarahan.
Mintalah Dads untuk mengerti hal ini, minimal hingga 40 hari pasca kuret.
3. Hindari memasukkan apapun ke Miss V
Hal yang harus Moms lakukan untuk perawatan pasca kuret salah satunya dengan tidak memasukkan apa pun ke dalam Miss V.
Itu dilakukan untuk menghindari infeksi yang ditakutkan akan terjadi pasca kuret.
Termasuk tampon atau douche, setidaknya selama satu minggu atau dua minggu pasca kuret.
4. Kenali tanda-tanda infeksi di tubuh
Pasca kuret, sebaiknya Moms lebih memperhatikan kondisi tubuh.
Pasalnya, masa-masa awal pasca kuret, keadaan Moms belum stabil.
Moms harus peka dengan tanda-tanda apabila ada infeksi yang akan timbul pasca kuret.
Tanda-tanda tersebut seperti demam, nyeri, atau keluar cairan.
Jika Moms mengalami tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera menghubungi dokter.
Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Setelah Keguguran dan Dikuret
5. Istirahat total
Pasca kuret tubuh Moms masih sangat lemah, maka dokter akan menyarankan untuk istirahat total.
Jika dokter sudah mengizinkan, Moms dipersilakan untuk beristirahat total di rumah, namun jangan melakukan pekerjaan yang berat terlebih dahulu.
Setidaknya Moms harus beristirahat total selama 5-7 hari agar luka rahim dapat segera membaik.
Sementara itu, melansir laman parenting.firstcry.com, ada beberapa makanan yang bisa dikonsumsi guna mempercepat proses pemulihan setelah dikuret dan keguguran.
1. Makanan kaya zat besi
Pasca kuret dan keguguran, Moms akan merasa lelah bahkan kemungkinan mengalami kekurangan zat besi.
Untuk mencukupi kembali kebutuhan zat besi, perbanyak konsumsi makanan kaya zat besi agar tingkat zat besi dalam tubuh tetap terjaga.
Makanan kaya zat besi bisa Moms peroleh dari daging merah, unggas, makanan laut, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, lentil, kecambah brussels, biji wijen, dan biji labu.
Baca Juga: Penting Pahami Prosedur Kuret, Pengaruhi Kesehatan Organ Reproduksi Wanita!
2. Makanan kaya kalsium
Untuk mengatasi kekurangan kalsium dalam tubuh yang hilang usai kuret dan keguguran maka konsumsi makanan kaya kalsium.
Seperti sayuran berdaun hijau gelap, produk susu, ikan seperti sarden dan salmon, buah-buahan kering seperti buah ara kering, kurma serta kacang-kacangan.
3. Makanan kaya folat
Usai alami keguguran dan jalani proses kuret, biasanya Moms akan berencana untuk kembali hamil setelah pemulihan.
Maka sangat penting bagi Moms konsumsi makanan kaya folat yaitu sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam, kangkung, dan selada romaine.
Atau juga bisa diperoleh dari asparagus, brokoli, buah jeruk, lentil, kacang polong, alpukat, kecambah, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Baca Juga: Perawatan Pasca Kuret yang Dapat Dilakukan di Rumah, Hemat dan Mudah
4. Makanan kaya protein
Sebaiknya konsumsi makanan seperti telur, daging tanpa lemak, makanan laut, susu, keju, yoghurt, lentil, dan unggas.
Sementara untuk sumber protein vegetarian bisa berasal dari lentil, produk susu, dan biji-bijian seperti quinoa dan gandum.
5. Makanan yang dapat menenangkan suasana hati
Setelah keguguran dan jalani proses kuret, kerapkali dapat menyebabkan depresi.
Makan makanan yang kaya magnesium diyakini bisa mengurangi kecemasan dan membantu mengatasi depresi.
Makanan ini bisa didapatkan dari kacang-kacangan, biji-bijian seperti beras merah dan gandum, sayuran berdaun hijau, cokelat hitam, alpukat, dan kacang polong, buncis serta lainnya.
6. Kacang
Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi penting yang dapat membantu tubuh lebih cepat pulih setelah keguguran.
Kacang kaya akan vitamin E, zat besi, magnesium, folat, asam lemak omega-6 dan omega-3.
Baca Juga: Ingin Cepat Hamil Setelah Kuret, Bagaimana Caranya yang Aman?
Selain itu juga sumber serat yang baik.
Ini bisa Moms dapatkan dari almond, pista, kenari, kacang mede dan lainnya.
7. Buah dan Sayuran
Menurut beberapa penelitian ilmiah, wanita yang banyak konsumsi buah-buahan dan sayuran pasca keguguran, menunjukkan risiko keguguran 50% lebih rendah pada kehamilan berikutnya.
Moms bisa pilih dengan buah jeruk, sayuran berdaun hijau, dan buah-buahan dengan kadar air tinggi yang baik untuk kesehatan.
8. Makanan kaya vitamin C
Buah jeruk dan stroberi adalah sumber vitamin C yang diperlukan untuk penyerapan zat besi oleh tubuh.
Namun, sebelum konsumsi makanan setelah keguguran dan dikuret ada baiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu ya Moms.
Source | : | Mayo Clinic,Betterhealth,parenting.firstcry.com,Nakita |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR