Kelebihan air di perutnya akan menyebabkan ia kehilangan nutrisi penting dari ASI.
Kondisi ini juga menyebabkan pasokan ASI yang ia konsumsi jadi berkurang.
BACA JUGA: Sulap Tempe jadi Lezat dalam 30 Menit dengan Tumis Tempe Ebi
Mikroorganisme, mineral dan zat lain juga dapat merusak sistem pencernaan bayi.
Selain itu, zat ini juga dapat merusak bakteri baik dari sistem pencernaannya.
Jika air diberikan berlebihan Si Kecil sangat mungkin mengalami ketidakseimbangan elektrolit dan membuat bayi menjadi sakit.
BACA JUGA: Intip Yuk, Potret Cantiknya Adik Shaheer Seikh yang Berprofesi Dokter
Selain itu, air putih juga memberi dampak ginjal pada bayi.
Ginjal bayi 0-6 bulan belum berfungsi dengan baik, sehingga jika ia diberi air putih dalam jumlah banyak maka air seni akan membawa keluar elektrolit dalam darah, misalnya natrium atau sodium, yang sebenarnya berguna bagi tubuh untuk proses metabolisme.
Jika kekurangan natrium/sodium, bayi berisiko mengalami kejang, karena kehilangan sodium dapat memengaruhi aktivitas otak.
Semakin banyak elektrolit yang "terbuang", semakin banyak risiko negatif yang dapat dialami.
Alhasil, kalau bayi mengeluarkan banyak elektrolit dari semua organ tubuhnya, baik jantung, ginjal, paru-paru, maka aktivitas otak dapat terganggu.
Gejalanya, bisa berupa suhu tubuh rendah hingga kejang-kejang.
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR