Nakita.id – Penting diingat, menurut penelitian yang dilakukan Swedish Medical Birth Register selama 1997—2009, Moms yang hamil mengalami Hyperemesis Gravidarum (HG) saat trimester 2 kehamilan, lebih tinggi kemungkinannya mengalami komplikasi kehamilan akibat kelainan plasenta.
BACA JUGA: Luncurkan Program Pemberdayaan Perempuan, Perempuan Indonesia Harus Berdaya!
Dari 1.155.033 perempuan hamil yang menjadi subjek penelitian, 12.270 di antaranya mengalami HG di trimester 2, dan mengalami komplikasi kehamilan akibat kelainan plasenta.
Komplikasi kehamilan yang terdeteksi pada 12.270 Moms yang tengah hamil tersebut antara lain, preeklamsia, abrupsio plasenta, kematian janin sebelum minggu ke-26, dan terhambatnya pertumbuhan janin.
BACA JUGA: Perempuan Ini Mengaku Dilamar 100 Laki-laki Setiap Hari, Ternyata Karena Hal Ini
BACA JUGA: Mengagumkan, Deretan Anak Artis Ini Tampil Beda di Acara Kelulusannya
Bila Moms mempunyai riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya dan mengalami HG di trimester 2 ini, harus lebih waspada lagi.
Pada minggu ke-20, Moms dapat mencoba menjalani pemeriksaan arteri arus darah di pembuluh darah (arteri uterina).
“Meski demikian, hasil pemeriksaan ini tidak dapat meramalkan 100% apakah mama hamil akan mengalami preeklamsia atau tidak.” Papar dr. Bramundito, SpOG, dari RS Pondok Indah, Jakarta.
BACA JUGA: Berbagai Manfaat Melon yang Didapat Jika Dikonsumsi Sebelum Tidur
Namun, jangan khawatir, Moms. Dokter obgin akan mengantisipasi komplikasi kehamilan ini dengan memberikan obat-obatan, seperti: obat pengencer darah, antioksidan, dan menjaga asupan cairan pada mamil untuk mencegah pengentalan darah.
BACA JUGA: BREAKING NEWS: Video Detik-detik Bom Gereja Santa Maria Ngagel Surabaya
Olehkarenanya di sini Bramundito berpesan kepada seluruh Moms yang sedang hamil untuk mematuhi jadwal control rutin ke dokter, sesuai yang disarankan dokter.
BACA JUGA: Bongkar Baju-baju Nia, Jessica Kaget dengan Harganya yang Fantastis!
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR