Kalangan muda yang menjalani kehidupan vegetarian kini semakin banyak. Beberapa kemudian akan menikah dan hamil. Mereka pun tetap memilih menjadi vegetarian. Hal ini sah-sah saja sebagai suatu pilihan. Menurut dr. Miriam Stopard dalam bukunya Conception Pregnancy and Birth (Dorling Kindersley Book, London- 2010), protein bisa didapat dari polong-polongan (kacang polong, lentil, kacang panjang, buncis), kacang-kacangan (almon, kacang tanah, kacang mede), biji-bijian, telur dan produk susu. Semuanya mengandung protein yang penting.
Namun demikian, protein yang berasal dari tumbuhan perlu dikonsumsi dalam kombinasi yang tepat sehingga bumil bisa mendapatkan asam amino yang cukup seperti yang terkandung dalam hewan. Sebagai contoh, hidangkan kacang polong dengan nasi atau jagung, atau tambahkan segenggam kacang merah rebus pada nasi dan salad jagung manis.
Perhatikan asupan zat besi karena tumbuhan biasanya hanya mengandung sedikit zat besi. Padahal zat besi sangat dibutuhkan bumil untuk mendukung besarnya peningkatan jumlah darah dalam tubuh karena kebutuhan bayi dan Anda bersifat konstan. Sesungguhnya zat besi dapat menghalangi penyerapan zat zink oleh tubuh, padahal zat ini dibutuhkan untuk pembentukan otak dan sisten saraf bayi. Karenanya, konsumsi makanan yang banyak mengandung zat zink seperti ikan dan wheatgerm secara terpisah dari makanan yang mengandung zat besi sangat dianjurkan.
Kebutuhan zat besi berbeda-beda pada setiap wanita. Dokter akan memeriksa secara rutin tingkatan zat besi dalam tubuh bumil. Jika kekurangan zat besi di awal kehamilan atau di bulan-bulan berikutnya, dokter akan memberikan resep suplemen zat besi agar tidak terkena anemia. Kembali ke soal vegetarian, apabila bumil seorang vegan dan sama sekali tidak mengonsumsi makanan dari hewan, ia harus memastikan tidak kekurangan zat gizi yang penting, khususnya kalsium serta vitamin B6,B12, dan D (contohnya terdapat pada produk susu).
Meskipun bumil tidak memerlukan banyak vitamin B12, kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan pernicious anemia (kondisi dimana tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah yang cukup karena kekurangan vitamin B12). Jadi bila bumil tidak mendapat konsumsi makanan dari hewan, maka makanlah suplemen vitamin B12.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR