TabloidNakita.com - Trimester kedua merupakan waktu yang terbaik untuk ibu hamil mudik, alias melakukan perjalanan karena ibu hamil sudah tidak terganggu dengan adanya morning sickness. Kehamilan trimester 3 boleh melakukan perjalanan asalkan tidak melewati kehamilan 32 minggu atau ibu hamil tersebut tidak mempunyai riwayat persalinan prematur, plasenta previa atau kelainan lainnya.
Bila tempat yang dituju tak terlalu jauh, ibu hamil mudik menggunakan mobil pribadi tentu akan memberi kenyamanan. Bisa lebih sering beristirahat bila ibu hamil mulai pegal-pegal atau bisa berhenti kapan saja saat ada “panggilan” ke toilet. Kursinya pun tentu bisa disetel senyaman mungkin. Misalnya, memundurkan kursi agar kaki bisa selonjor dengan nyaman. Jangan kaget bila kaki terlihat bengkak akibat duduk terlalu lama. Bahkan bisa juga mengakibatkan kram. Karena itu lakukan peregangan setiap kali beristirahat.
Peregangan tetap bisa dilakukan jika ibu hamil mudik menggunakan pesawat terbang, gerak-gerakkanlah badan untuk melakukan peregangan otot. Bisa dengan menggerakkan kaki untuk meregangkan otot betis, memutarkan mata kaki searah jarum jam ataupun berlawanan dan mengayunkan tumit kaki. Bagaimana dengan bus atau kereta? Boleh saja, asal tidak dalam kondisi penumpang yang berdesakan. Artinya, mudiklah jauh-jauh hari agar masih bisa mendapat tempat duduk yang nyaman.
Berikut beberapa hal yang sebaiknya menjadi pertimbangan sebelum ibu hamil mudik:
PT Nestlé Indonesia Luncurkan Program Distribusi 5.000 Bangku Daur Ulang ke 500 Sekolah Dasar di Indonesia
KOMENTAR