Tabloid-Nakita.com - Kehamilan pertama tentu menjadi hal yang sangat membahagiakan, apalagi jika hal itu sudah lama ditunggu-tunggu. Kehamilan kedua tentu juga membahagiakan, namun persiapan Mama tentu tidak seheboh kehamilan pertama lagi. Mengingat-ingat bagaimana Mama dulu menjalani kehamilan pertama, tentu akan menimbulkan senyum.
Nah, apa sih beda kehamilan pertama dan kehamilan kedua bagi Mama?
Perut mulai membesar
Kehamilan pertama: Mama mungkin baru akan terlihat hamil di usia kehamilan empat bulan.
Kehamilan kedua: Mama mungkin sudah terlihat hamil enam bulan saat baru menguji kehamilan lewat test pack. Mama pun mungkin tak mampu menyembunyikan kehamilan selama 12 minggu pertama karena perut yang membesar membuat orang tahu kehamilan Mama dengan sendirinya.
Tanggal kelahiran
Kehamilan pertama: Mama mungkin akan mulai menghitung tanggal kelahiran si kecil sejak dinyatakan hamil. Mama tahu persis berapa usia kehamilan Mama. Dan ketika tanggal kelahiran tiba, Mama kecewa karena si jabang bayi tidak segera lahir.
Kehamilan kedua: Mama sudah paham bahwa tanggal kelahiran sebenarnya bukan merupakan tanggal yang pasti. Namun hal ini justru tidak menimbulkan stres karena Mama cukup berpikir bahwa si bayi akan lahir sekitar akhir Agustus.
Reaksi mendengar kehamilan
Kehamilan pertama: Mama merasa jadi selebriti karena semua orang memberi selamat, dan mencurahkan perhatian untuk Mama. Bukan hanya keluarga dekat, tetapi juga teman-teman di kantor atau di grup alumni SMA.
Kehamilan kedua: Mama mungkin masih mendapat ucapan selamat, tetapi tidak ada lagi reaksi terkejut dari orang-orang di sekitar Mama. Tidak ada lagi yang menanyakan kondisi Mama sepanjang waktu.
Rasa lelahnya
Kehamilan pertama: Benar-benar melelahkan. Mama bahkan bisa tertidur sejak pulang dari kantor, dan hanya terbangun untuk makan, lalu langsung tidur lagi sampai pagi.
Kehamilan kedua: Dengan adanya anak yang lebih besar di rumah dan menuntut perhatian, Mama jadi kekurangan tidur meskipun merasa kelelahan. Si batita masih akan membangunkan Mama di tengah malam, dan terus mengajak main di siang hari.
Merawat diri dan makan sehat
Kehamilan pertama: Mama rajin merawat diri dari biasanya. Mama mencari waktu untuk pijat setiap bulan, ikut yoga, dan berusaha tidak bekerja berat. Minum air putih delapan gelas sehari, meninggalkan kopi dan junk food, dan mulai makan makanan bergizi. Buah dan sayuran organik selalu tersedia di lemari es, ikan-ikanan pun selalu ada dalam daftar belanja Mama. Susu khusus ibu hamil langsung dibeli satu dus besar.
Kehamilan kedua: Tidak ada lagi pijat setiap bulan. Bisa senam hamil secara rutin saja sudah bagus. Olahraga yang Mama lakukan terutama adalah mengejar-ngejar si sulung untuk mandi atau makan, membereskan mainannya, dan membuatnya tertidur pada malam hari. Makan pun tidak perlu persiapan khusus; cukup membeli buah dan sayuran dari tukang sayur. Menunya juga rumahan saja, yang penting, gizinya selalu seimbang. Minum susu sekali-sekali saja, itu pun susu cair siap minum.
Belanja perlengkapan bayi
Kehamilan pertama: Mama akan segera membuat daftar belanja, dan mencentang semua yang ada dalam daftar tersebut. Semua barang pun inginnya yang paling berkualitas.
Kehamilan kedua: Beberapa dari perlengkapan bayi milik si sulung mungkin sudah Mama berikan kepada keponakan atau teman, tetapi Mama tak berniat membeli yang baru untuk sang adik. Mama mungkin akan meminjam kembali pada kakak atau adik, dan berniat menyewa stroller atau boks bayi saja.
Menyiapkan informasi
Kehamilan pertama: Tak cuma bertanya-tanya pada orangtua, kakak, atau teman-teman yang sudah pernah melahirkan, Mama juga akan browsing internet dan membeli setumpuk buku mengenai perawatan bayi baru lahir. Mama rajin ikut seminar kehamilan dan mengikuti kelas menyusui.
Kehamilan kedua: Sebagai orangtua, jelas Mama merasa belum sempurna. Namun alih-alih mencari informasi di buku-buku, Mama memilih untuk menjalani peran sebagai ibu secara alami. Kalau pun ada sesuatu yang baru Mama alami, Mama memilih langsung bertanya pada teman yang sudah berpengalaman.
Mencengangkan bukan, beda kehamilan pertama dan kehamilan kedua? Mungkin masih ada hal-hal mengejutkan yang terjadi, namun sekarang Mama bisa menghadapinya dengan percaya diri.
(Dini/Belly Belly)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
KOMENTAR