Pada dasarnya, risiko keguguran akan meningkat jika usia ibu hamil terlalu tua," kata Amy Bryant, asisten profesor obsteri dan ginekologi dari Universitas of North Carolina, seperti dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, hamil di usia 50-an biasanya membutuhkan donor sel telur atau minimal program kesuburan yang harus diikuti.
Jumlah perempuan yang bisa hamil secara alami di usia itu sangat jarang.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui seputar kehamilan di usia 40-an dan 50-an, salah satunya adalah risiko komplikasi.
Kualitas sel telur akan menurun seiring usia, sehingga janin yang dikandung juga beresiko tinggi mengalami ketidaknormalan kromosom.
Hal ini berarti risiko memiliki cacat lahir menjadi lebih besar.
Pada perempuan yang menggunakan donor sel telur dan hormon untuk mendukung kehamilan, risikonya memang lebih rendah mengalami cacat lahir.
BACA JUGA: Tajir Melintir, Farhat Abbas Gagal Menikah Karena Tak Mampu Bayar Mahar
Tapi, tetap saja Moms yang mengandung beresiko mengalami tekanan darah tinggi, diabetes, dan preeklampsia.
Faktor risiko lain yang perlu diketahui tentu saja keguguran.
Ibu hamil berusia 35 tahun memiliki risiko keguguran sampai 20 persen, dan risiko itu akan naik dua kali lipat pada bumil berusia 40 tahun, sedangkan untuk bumil berusia di atas 45 tahun, risikonya naik sampai 80 persen.
Source | : | Kompas.com,Asia One |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR