Nakita.id – Federasi Diabetes Internasional (IDF) Atlas 2017 edisi ke-8 mengungkapkan jumlah penderita diabetes di Indonesia telah mencapai angka 10,3 juta orang.
Angka tersebut diprediksi akan terus mengalami peningkatan hingga menjadi 16,7 juta pada tahun 2045.
Terkait dengan penderita diabetes, momen terkini yakni bulan Ramadan menjadi saat yang cukup menantang.
BACA JUGA : Wah, Pembuluh Arteri Bisa Bersih dengan Mengonsumsi 4 Makanan Ini
Menjalankan puasa bagi penderita diabetes tentu tak bisa sembarangan karena bila salah metodenya bisa fatal.
Pola makan saat sahur dan berbuka menjadi hal yang penting diperhatikan.
Dalam menjalankan puasa di bulan Ramadan ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Secara eksklusif, dr. Silviana Andinisari selaku Kepala Seksi Penyakit Gangguan Metabolik dari Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan hal tersebut pada acara “Upaya Bersama Novo Nordisk, PERKENI, dan Kemenkes Tingkatkan Kesadaran akan Mengelola Diabetes Selama Berpuasa”, di Jakarta di tulis 1 Juni 2018.
7 tips tersebut antara lain:
BACA JUGA : Ini Cara Menjaga Tubuh Tetap Sehat Saat Lebaran Ala dr. Reisa
Saat hendak berpuasa, penderita diabetes wajib datang untuk berkonsultasi ke dokter.
Nantinya dokter akan memberikan berbagai anjuran sesuai dengan risiko.
“Penderita diabetes harus memiliki alat khusus mendeteksi,” ujar dokter Silvi.
Konsumsi gula identik dengan jumlah kalori yang masuk kalori yang masuk.
BACA JUGA : Kandungan Gula Dalam Pisang Lebih Besar Daripada Dalam Donat, Kok Bisa?
“Kita harus berpikir beberapa makanan bisa diubah jadi kalori dalam tubuh. Kita kasih tau keluarga, kalau perlu tidak pakai gula atau minimalis gula,” ujar dokter Silvi kembali.
Ia pun tidak menyarankan penggantian gula lainnya yang mengklaim bisa cocok untuk penderita diabetes.
Hal ini menurutnya tidak efektif bila jumlahnya masih berlebihan.
Dalam pemantauan sebetulnya tidak ada aturan khusus.
Namun sebaiknya setiap penderita mengecek kembali kadar gula darah khusus saat berbuka puasa.
Selain itu, coba juga cek kadar gula darah saat tengah hari.
BACA JUGA : Turunkan Gula Darah Dengan Cara Alami Berikut Ini
“Kalau misal jam 8 gemeteran udah langsung cek aja. Bila sangat rendah di bawah 60 harus batal puasa. Bahkan kalau udah 60 orang biasanya udah ngaco,” ungkapnya.
Bila kadar gula darah seseorang sering drop atau naik dokter akan lebih menganjurkan untuk tidak puasa.
Mengonsumsi air hendaknya minimal 8 gelas sehari.
Jumlahnya bisa dibagi-bagi misalnya saat berbuka 2 gelas, setelah traweh 2 gelas, saat hendak tidur 2 gelas, dan minimal saat sahur 2 gelas.
BACA JUGA : Berbagai Manfaat Menakjubkan Minum Rebusan Kunyit Saat Berbuka Puasa
Hal ini dilakukan agar puasanya tidak lebih panjang.
“Tentu nantinya bisa berakibat pada kurva gula darah seseorang,” ungkap dokter Silvi kembali.
Hindari lonjakan dengan mengatur konsumsi saat berbuka puasa.
“ Kalau buka pakai manis, tepung-tepungan pasti gulanya akan langsung naik. Bukanya dengan manis alami, tidak udah pakai sirup, tidak toyyib,” ujarnya.
BACA JUGA : Moms, Inilah Pentingnya Berbuka dengan Minuman Tanpa Pemanis Buatan!
Kandungan zat gizi dan kalori menjadi penting diperhatikan.
Salah dalam menakar bisa berakibat fatal, seperti adanya lonjakan atau penurunan gula darah.
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR