Nakita.id - Tak sedikit perempuan merasa kecewa dengan bentuk organ kewanitaannya karena kerap membandingkan apa yang mereka lihat, misalnya lewat internet, film dewasa atau sumber lainnya.
Seringkali mereka juga kecewa karena menganggap bentuk kewanitaan berkaitan dengan kehidupan seksual.
Namun, jangan khawatir Moms karena sebuah studi menemukan, anggapan tersebut tidak benar.
BACA JUGA: Catat, Jangan Lakukan 4 Hal Ini Pada Organ Intim, No. 1 Sering Dilakukan Moms di Indonesia!
Jadi, para perempuan tak perlu lagi mengkhawatirkan soal bentuk Miss V-nya, apakah normal atau tidak normal, karena tidak ada bentuk yang disebut ideal.
Para peneliti dari Lucern Cantonal Hospital di Swiss mengukur bagian dalam dan luar labia, klitoris, bukaan vagina dan perineum dari 650 wanita berusia 15-84 tahun.
Mereka kemudian menemukan banyak variasi dalam setiap pengukuran yang menunjukkan berbagai "rata-rata" ukuran yang seringkali salah dipahami oleh kebanyakan perempuan.
BACA JUGA: Lahir Tanpa Organ Intim, Ini Cara Seorang Perempuan Berjuang Hidup
Panjang labia luar bervariasi, dari 12-180mm. Sementara, labia dalam panjangnya 5-100mm.
Sedangkan lebar klitoris berkisar 1-22mm dan panjang klitoris berkisar 0,5-34mm.
Hasil tersebut menunjukkan adanya indikator kesehatan keseluruhan kewanitaan dan vulva yang berbeda-beda.
Jadi, tidak ada yang disebut "vulva ideal" atau "vagina ideal". Sehingga setiap perempuan seharusnya sudah tak lagi mengkhawatirkan bentuk kewanitaan mereka ideal atau tidak.
BACA JUGA: Jangan Sampai Salah Merawat Organ Intim, Ini Bahan Alami yang Tepat
Di lain sisi, semakin banyak perempuan melakukan labiaplasty atau operasi memotong kelebihan kulit vulva, untuk memiliki bentuk kewanitan yang dianggap ideal.
Padahal, temuan tersebut berbanding terbalik. Sehingga, kewanitaan tidak perlu dipandang lagi dari sudut pandang ideal.
Kenyataannya, tidak ada definisi yang sempit dan satu-satunya soal vulva yang ideal.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tidak Ada Bentuk Vagina yang Ideal, Apa Alasannya?"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR