Nakita.id - Fase prediabetes merupakan kondisi saat kadar gula dalam darah sudah melebihi batas normal namun belum dikategorikan ke diabetes tipe 2.
Di Indonesia, angka kejadian prediabetes meningkat setiap tahunnya, sehingga jumlahnya dua kali lipat dari angka penderita diabetes.
BACA JUGA: Selamat! Revalina S. Temat Kabarkan Sedang Hamil Anak Kedua!
Sebenarnya, kasus prediabetes ini menyerupai fenomena gunung es, di mana jumlah individu yang belum terdeteksi Diabetes Militus Tipe 2 atau DMT2 (termasuk prediabetes) lebih banyak dibandingkan diabetes itu sendiri.
"Oleh karena itu, prediabetes sebagai pencetus harus dapat diatasi, sehingga angka penderita DMT2 dapat ditekan," kata Prof. Dr. dr. Mardi Santoso, DTM&H, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE, Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) wilayah Jakarta, Dikutip dari Tribunnews (6/5/2017).
BACA JUGA: Sering Terabaikan, Padahal Prediabetes Juga Berbahaya Seperti Diabetes
Ia menambahkan, pertanda prediabetes yaitu kadar glukosa darah puasa 100-125 mg/dl dan atau kadar glukosa darah 2 jam post prandial 140/199 mg/dl.
Dalam jangka waktu 3-5 tahun, 25% prediabetes dapat berkembang menjadi DMT2, 50% tetap dalam kondisi prediabetes, dan 25% kembali pada kondisi glukosa darah normal.
Menurut Academy of Nutrition and Dietetics setiap orang dengan pradiabetes dapat memperlambat perkembangan penyakit dengan mengikuti strategi ini:
- Berolahragalah setidaknya berjalan selama 30 menit sehari, lima hari seminggu.
BACA JUGA: Caca Tengker Curhat Rasakan Sesak Saat Hamil, Waspadai Hal Ini
- Makan makanan seimbang termasuk buah-buahan, sayuran, gandum utuh, makanan berprotein dan makanan kaya kalsium.
- Bekerja sama dengan ahli gizi diet terdaftar untuk membantu Moms membuat kebiasaan sehat yang berkesinambungan.
Misalnya dengan mengikuti diet seimbang dan makan pada waktu yang konsisten, sehingga dapat membantu mengontrol glukosa darah.
Glukosa terutama berasal dari makanan yang kita makan, khususnya karbohidrat, jadi bukan hanya manisan. Sebabnya, karbohidrat memengaruhi kadar glukosa darah Moms.
Namun demikian, karbohidrat tetap diperlukan karena mereka memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan.
Jangan lupa untuk menyertakan berbagai makanan berikut:
- Biji-bijian : pasta gandum, roti dan sereal, dan beras merah
- Sayuran : bayam, romaine, tomat dan sayuran berwarna lainnya
- Protein : daging tanpa lemak, ayam, ikan, lentil, kacang, tahu dan tempe
BACA JUGA: Tak Hanya Nutrisi, Tinggi Pendek Badan Anak Dipengaruhi oleh Hormon ini
- Susu : yogurt rendah lemak atau bebas lemak, susu rendah lemak atau bebas lemak, dan susu kedelai yang diperkaya
- Lemak : alpukat, walnut, minyak zaitun
Ahli gizi yang terdaftar dapat membantu Moms membuat rencana khusus yang mempertimbangkan preferensi makanan, usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan diagnosis medis. (*)
Source | : | eat right,Tribunnews.com |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR