Nakita.id – Siapa sih yang tidak tahu panas dingin? Sepertinya di Indonesia sudah bukan hal asing lagi.
Apalagi banyak informasi yang mengatakan prodak A, larutan B bisa meredakan panas dingin.
Belum lagi saat kita mengeluh panas dingin, oleh orangtua kerap dicap sakit dan langsung diminta untuk selimutan.
Baca Juga : Jika Mengalami Panas Dingin, Ini yang Harus Dilakukan!
Untuk diketahui, sebenarnya panas dingin adalah sebuah istilah untuk menggambarkan jika seseorang mengalami demam.
Demam yang jika diukur suhu tubuhnya di atas rata-rata, tapi kondisi orang tersebut seperti kedinginan.
Jadi tidak benar alias hoax, informasi yang mengatakan jika panas dingin itu adalah penyakit dan harus diobati dengan obat tertentu.
Panas Dingin adalah Gejala
Moms & Dads, siapa saja bisa mengalami panas dingin. Panas dingin umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, seperti bakteri atau virus gastroenteritis, virus influenza, virus meningitis, strep throat, pneumonia, infeksi saluran kemih (ISK), malaria, dan lainnya.
Baca Juga : Tak Kalah Ampuh, Ini Cara Menurunkan Panas pada Anak Tanpa Obat-obatan Kimia!
Jadi hoas yang menyesatkan jika ada informasi yang mengatakan panas dingin itu penyakit juga perlu obat.
Sebab, jika seseorang mengalami panas dingin, bukan minum obat yang harus dilakukan pertama kali. Tapi melakukan;
Perawatan di rumah untuk orang dewasa
Jika demam ringan, kurang dari 40 derajat celcius, pasien cukup untuk beristirahat total.
Mnum banyak, makan banyak, bisa juga minum oralit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang karena panas tubuh naik.
Selama di rumah, selimuti pasien dengan selimut tips, non aktifkan pendingin udara, usahakan sirkulasi udara selalu bagus di kamar pasien. Berjemur di pagi hari bisa membantu mengurangi demam.
Karena pasien panas dingin alias demam kerap merasakan ngilu di sekujur tubuhnya, jangan dipijat, urut, apalagi kerokan.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Nastusha Sedang Demam, Cara Perawatan Chelsea Olivia Ini Sesuai Rekomendasi Ahli
Jika masih bisa ditahan, tidak perlu mengonsumsi obat-obatan apapun. Badrest saja.
Tapi jika panas tubuh sudah di atas 40 derejat celcius, dan nyeri disekujur tubuh teramat sangat dan tak tertahankan, baiknya mengonsumsi parasetamol.
Cukup parasetamol, bukan obat yang lain-lain, apalagi obat mahal.
Hubungi dokter jika demam dan panas dingin yang dialami tidak membaik setelah 48 jam perawatan di rumah atau jika muncul kondisi; *Leher kaku
*Mengi
*Batuk parah
*Sesak napas
*Kebingungan
*Lesu
Baca Juga : Svarga Demam, Donita Ceritakan Penyebabnya, Moms Juga Harus Waspada
*Lekas marah
*Sakit perut
*Buang air kecil terasa sakit
*Muntah-muntah
*Sensitivitas yang tidak biasa terhadap cahaya terang.
Perawatan di rumah untuk anak-anak
Mengobati anak yang mengalami panas dingin tergantung usia anak, suhu, dan gejala yang menyertainya.
Secara umum, jika demam anak antara 100ºF dan 102ºF atau di bawah 40 derajat celcius dan mereka tidak nyaman, misal rewel terus, tidak bisa tidur, tidak mau makan, anak bisa kita berikan paracetamol sesuai dosis yang tertera pada kemasan.
Penting diingat, saat anak mengalami panas dingin jangan pernah menyelimuti anak secara rapat dengan selimut tebal.
Baca Juga : Saat Si Kecil Demam Jangan Buru-buru Minum Obat, Ini Alasannya
Hal ini akan membuatnya menggigil. Jadi cukup biarkan anak menggunakan pakaian yang nyaman, menyerap keringat, dan udara ruangan sejuk.
Selain itu, jangan pernah memberi aspirin pada anak-anak di bawah usia 18 tahun, karena risiko sindrom reye.
Sindroma Reye adalah kelainan langka namun serius yang dapat terjadi pada anak-anak yang diberi aspirin saat melawan infeksi virus.
Menurut Mayo Clinic, perawatan panas dingin di rumah tidak berlaku bagi anak usia di bawah 3 bulan.
Baca Juga : Saat Si Kecil Demam Jangan Buru-buru Minum Obat, Ini Alasannya
Demam pada anak usia 3 sampai 6 bulan, dan anak itu lesu atau mudah tersinggung, demam pada anak usia 6 sampai 24 bulan yang berlangsung lebih lama dari satu hari, demam pada anak usia 24 bulan sampai 17 tahun yang berlangsung lebih lama dari tiga hari dan tidak merespon pengobatan.
Bagaimana Moms & Dads, sudah semakin paham kan dengan panas dingin?
Source | : | healthline.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR