Nakita.id - Meskipun ada banyak manfaat untuk menyusui secara langsung (ASI), dan direkomendasikan secara eksklusif oleh banyak organisasi kesehatan sampai setidaknya enam bulan, mungkin ada keadaan ketika susu formula dipilih.
Dalam beberapa kasus, seorang bayi memerlukan susu formula untuk menambahkan nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya.
Seperti misalnya bayi yang terlahir prematur, ataupun bayi yang dalam kondisi tidak bisa menyusui secara langsung.
Mau tidak mau, Si Kecil membutuhkan susu formula untuk menunjang kebutuhan nutrisinya.
Baca Juga : Hotman Paris Pernah Hampir Bunuh Diri, Gagal Karena Dengar Ketawa Tukang Becak
Dilansir dari verywellfamily, anak boleh beralih dari ASI ke susu sapi (susu formula) adalah saat anak berusia setidaknya 12 bulan.
Ada beberapa alasan (dan banyak penelitian medis) yang mendukung patokan perkembangan itu.
Bagaimana memilih susu formula yang tepat untuk Si Kecil?
Dikutip dari Academy of Nutrition and Dietetics (eatright.org), ada berbagai jenis dan bentuk formula bayi; dokter dapat membantu Moms memilih yang tepat.
Formula yang penting untuk diperhatikan ialah susu sapi yang diperlakukan secara khusus dan diperkaya dengan zat besi.
Baca Juga : Putri Eugenie Terkejut Lihat Mobil Pernikahan, Pernah Dipakai di Film James Bond Spectre!
Susu sapi biasa tidak boleh diberikan kepada anak-anak yang lebih muda dari 1 tahun. Mengapa?
Bayi memiliki kesulitan yang lebih besar mencerna protein susu sapi.
Bayi tidak dapat mencerna protein susu dengan benar dan tidak mengandung jumlah zat besi atau vitamin C yang tepat untuk bayi yang sedang tumbuh.
Selain itu, susu sapi mengandung sodium, potasium, dan klorida dalam jumlah banyak daripada yang dibutuhkan bayi.
Baca Juga : Waspada Jika Bayi Mengalami Keterlambatan dalam 4 Hal ini, Bisa Jadi Tanda Cerebral Palsy
Untuk itu, sebaiknya pilih susu formula yang sudah dispesifikasi menurut usia, misalnya, susu untuk anak usia 1 tahun, susu untuk usia 4-6 tahun, dan susu untuk anak di atas 6 tahun.
Jika pemberiannya sesuai dengan aturan dan peruntukannya, susu formula aman dan menyehatkan bagi anak.
Parahnya, terlalu banyak intake nutrisi tersebut dapat membuat ginjal bayi stres.
Tapi itu jika pemberiannya susu sapi tidak sesuai aturan.
Dokter mungkin merekomendasikan susu kedelai atau formula khusus lainnya seperti untuk bayi prematur
Baca Juga : Optimalkan Pertumbuhan Janin, Vitamin Kehamilan Ini Perlu Dikonsumsi
Diskusikan perubahan makan apa pun dengan dokter atau ahli gizi.
Biasanya dalam bentuk siap pakai, konsentrat dan bubuk. Bentuk bubuk adalah yang paling murah.
Moms perlu membaca label dan ikuti semua instruksi pembuatan dengan seksama.
Selain itu Moms perlu memperhatikan botol yang digunakan untuk menyusui Si Kecil.
Berikut adalah cara terbaik untuk menjaga Si Kecil agar tidak sakit, mengurangi risiko cedera dan meningkatkan kesehatan gigi yang baik:
1. Jaga Kebersihan
Cuci tangan Moms sebelum membuat susu formula atau memberi Si Kecil makan.
Bersihkan botol-botol di mesin pencuci piring atau ikuti petunjuk dari labelnya.
Gunakan formula yang didinginkan dalam waktu 24 jam setelah pencampuran dan buang apa pun yang tersisa di dalam botol setelah diberi makan.
Baca Juga : Mengonsumsi Makanan Sehat Tak Harus Mahal, Begini Mengaturnya!
2. Cuci Botol dengan Air Hangat dan Hati-hati
Cuci botol di bawah air hangat atau tempat dalam mangkuk air hangat selama beberapa menit.
Jangan pernah memanaskan botol di microwave atau di atas kompor.
Uji suhu formula dengan meneteskan beberapa tetes ke pergelangan tangan bagian dalam dan gunakan segera.
3. Gunakan Botol Hanya Untuk Susu Formula
Jangan pernah memasukkan apapun ke botol bayi kecuali susu formula atau pompa ASI.
Baca Juga : Cara Ampuh Turunkan Berat Badan Tanpa Diet Berlebihan, Yuk Dicoba!
Ini termasuk madu, sereal, makanan lain dan minuman manis seperti soda atau minuman bertenaga.
Jus dan susu sapi tidak dianjurkan selama tahun pertama kehidupan.
Setelah waktu itu, Si Kecil harus siap menggunakan cangkir.
Perlu diingat, Si Kecil diberikan ASI ataupun susu formula, baik dilakukan sambil berpelukan dan penuh cinta.
Duduklah di tempat yang tenang, nyaman dan rileks. Gendong Si Kecil dalam posisi semi-tegak dan bicaralah dengan lembut sambil menyusui.
Setiap bayi memiliki ritme minum susu yang berbeda dan dibutuhkan beberapa bayi beberapa saat untuk menyelesaikan rutinitas rutin.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Steroid Karena Cespleng Jadi Obat Dewa, Faktanya...
Selama waktu ini, cobalah memberi makan “sesuai permintaan” ketika dia tampak lapar.
Biarkan Si Kecil memutuskan kapan harus berhenti makan.
Menjelang akhir menyusui, Si Kecil bisa jatuh tertidur ringan atau secara alami berpaling dari botol. Jika ini terjadi, hapus botolnya.
Jangan pernah mencoba memaksa bayi untuk menyelesaikan botol.
Dengan lembut sendawakan Si Kecil di tengah jalan dan pada akhir menyusui.
Baca Juga : Tubuh Langsingnya Sukses Pukau Publik, Putri Eugenie Bocorkan Rahasianya
Bersendawa menghilangkan udara yang tidak nyaman dari perut Si Kecil; ia dapat bersendawa di atas bahu atau lutut.
Meludahkan sedikit formula adalah normal selama makan atau bersendawa.
Source | : | nakita,eatright.org |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR