Baca Juga : Awas! Kebutaan Mendadak dan Permanen Bisa Disebabkan Karena Alkohol
“Maka dari itu, semua bayi prematur tanpa kecuali harus menjalani skirining dini ROP, jika tidak ingin mengalami dampak negatif ROP di kemudian hari," ujar pakar kesehatan mata anak Prof. dr. Rita Sita Sitorus, SpM (K), PhD,
ROP yang tidak tertanggulangi sejak dini, tambah Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo), bukan hanya akan menyiksa anak, tetapi juga keluarga dan negara.
Pasalnya, biaya yang dibutuhkan untuknya hingga dewasa jauh lebih besar daripada orang buta dewasa.
Menurut Prof. Rita, ROP bukan gangguan langka pada mata, juga bukan hal baru di dunia kedokteran mata.
Hanya saja di Indonesia banyak yang belum paham bagaimana mendeteksinya. Buktinya, pasien ROP yang dirujuk ke RSCM, 60%-nya adalah stadium lanjut.
Adapun penanganan ROP yang dianjurkan adalah laser.
Baca Juga : Masukkan Pengawet dalam Botol Minuman, Bocah Ini Mengalami Kebutaan Permanen
Selain laser, ada juga cryotherapy, tetapi cryotherapy tidak lagi rutin digunakan pada ablasio retina bayi prematur, karena berefek samping inflamasi dan lid swelling.
Cara lainnya adalah Scleral buckling dan/atau bedah vitrectomy.
Tapi cara ini biasanya digunakan untuk menangani kasus ROP berat, stadium 4-5.
Cara Deteksi Dini ROP
Source | : | nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR