Nakita.id - Sahabat Raffi Ahmad yang bernama Rudy Salim merupakan seorang miliader muda.
Rudy Salim memililiki berbagai jenis bidang usaha yang membuatnya punya omzet usaha sangat besar per bulannya.
Dilansir dari acara Hotman Paris Show, Rudy Salim sempat membeberkan omzet yang ia dapatkan ketika berusia 23 tahun yaitu lebih dari 1,3 miliar per bulan.
Sebelum menjadi miliader, Rudy Salim dituntut oleh kedua orangtuanya untuk menjadi seorang dokter.
Baca Juga : Sarwendah Pergi ke Pasar Tradisional, Gaya Sederhananya Jadi Sorotan
Latar belakang kedua orangtuanya yang berprofesi sebagai dokter membuatnya dituntut berprofesi yang sama.
Namun, Rudy Salim malah tidak suka dengan cita-cita yang dipilihkan orangtuanya tersebut.
Alhasil, Rudy Salim sudah dua kali drop out dari perkuliahan di jurusan kedokteran.
Kini Rudy Salim telah membuktikan kepada orangtuanya bahwa ia bisa sukses dengan caranya.
Baca Juga : Potret Masa Pacaran Rudy Salim Sang Miliarder Muda Sahabat Raffi Ahmad dengan Istrinya, Glamor?
Lihat postingan ini di Instagram
Kisah Rudy Salim sebagai miliader memang berlatar belakang dari keluarga kaya, berbeda dengan miliader yang satu ini.
Siapa sangka CEO dari WhatsApp yang bernama Jan Koum dulunya bukanlah seorang yang kaya raya.
Koum dan ibunya merupakan seorang imigran dari Kiev, Ukraina yang pindah ke Mountain View, Amerika Serikat, sedangkan ayahnya tidak ikut bermigrasi.
Baca Juga : Sule Terharu dan Berterima Kasih Kepada Perilaku Tukang Parkir Kepadanya, Ada Apa?
Koum melakukan migrasi ketika usianya menginjak 16 tahun.
Saat itu Koum bekerja sebagai tukang sapu di sebuah toko untuk memenuhi kebutuhan hidup, sementara ibunya mengambil profesi baru sebagai baby sitter.
Koum dan sang ibu pernah mengantre hanya untuk mendapatkan kupon makanan lantaran mereka tidak punya uang saat itu.
Baca Juga : Tingkah Aneh Pretty Asmara Sebelum Meninggal Dunia, Gelisah Hingga Melihat Sosok
Selain itu, Koum juga tinggal di sebuah apartemen kecil dengan dua kamar hasil bantuan dari pemerintah.
Semasa sekolah, Koum juga satu-satunya anak yang tidak memiliki mobil di kelasnya.
Hal itu membuatnya harus berangkat lebih pagi untuk mengejar bus.
Setelah dewasa Koum berhasil menempuh pendidikan perkuliahan yang mempelajari ilmu komputer dan matematika.
Baca Juga : Memiliki 69 Pilar, Begini Kemewahan Ruang Tamu Rumah Anang-Ashanty
Sayangnya karena prestasinya buruk dan merasa bosan, Koum memilih untuk drop out.
Perjuangan hidupya tidak sampai di situ, Koum kembali bekerja sebagai pembungkus barang belanjaan di supermarket, setelah itu di toko elektronik, internet provider, hingga perusahaan audit.
Sampai kemudian pada 1997 Koum bertemu dengan Brian Acton dari Yahoo dan enam bulan setelahnya, Koum mulai bekerja di Yahoo.
Setelah bekerja selama sembilan tahun di Yahoo, koum akhirnya keluar bersama temannya Acton.
Baca Juga : Aneh! Muncul Suara Minta Tolong dari Makam Perempuan yang Baru Dikubur, Ini Faktanya
Koum akhirnya memulai untuk membuat sebuah usaha tanpa iklan yang menurutnya menganggu.
Saat itu sedang marak kemunculan toko App Store dan diperkirakan akan melahirkan industri baru yang berisi berbagai pengembangan aplikasi.
Saat itu Koum memiliki ide untuk membuat sebuah aplikasi yang bisa menampilkan status seseorang ketika baterai ponsel akan habis misalnya.
Kemudian, nama yang muncul dari benak Koum yaitu "WhatsApp" karena terdengar mirip dengan kalimat "what's up" yang biasa dipakai untuk menanyakan kabar.
Baca Juga : Kolom Komentar Dimatikan, Begini Tampilan Kostum Halloween Nia Ramadhani, Seksi?
Dia pun mewujudkan ide ini dengan dibantu oleh Alex Fishman, seorang teman asal Rusia yang dekat dengan komunitas Rusia di kota San Jose.
Pada 24 Februari 2009, dia mendirikan perusahaan WhatsApp Inc di California.
Hingga kini WhatsApp terus berkembang dan telah digunakan banyak orang di berbagai negara.
Meskipun memiliki latar belakang yang berbeda dengan Rudy Salim, Jan Koum bisa mendirikan sebuah perusahaan aplikasi WhatsApp yang digunakan banyak orang ya.
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR