Ini Juara Dokter Kecil Mahir Gizi di Tingkat Nasional

By Gisela Niken, Selasa, 20 Desember 2016 | 01:30 WIB
Pengumuman Dokter Kecil Mahir Gizi tingkat nasional pada Selasa (20/12) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Salah satu faktor penting dalam kesehatan anak adalah bagaimana kondisi lingkungan di luar rumah  seperti sekolah. Salah satu hal yang biasa dilakukan sekolah untuk menjaga kesehatan siswa dengan dokter kecil atau biasa disingkat dokcil. PT. Nestle Indonesia bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kembali mengadakan kompetisi Dokter Kecil Mahir Gizi di tingkat nasional.

Program yang sudah berlangsung selama enam tahun ini, bertujuan untuk meningkatkan edukasi anak di sekolah mengenai pentingnya gizi seimbang. “Kami melaukan pendampingan peserta mengenai edukasi serta kampanye bekal dan kantin sehat. Nantinya para siswa akan membuat sebuah proyek yang dapat diimplementasikan di sekolah masing-masing,” ujar Prof. Dr. Endang L. Achadi, MPH, Dr.PH., selaku Ketua Umum PDGMI dalam acara puncak Dokter Kecil Mahir Gizi di Jakarta Pusat pada Selasa (20/12).

Terdapat beberapa kriteria juara yang perlu dipenuhi oleh masing-masing peserta seperti perlu adanya edukasi tentang gizi anak, melakukan sosialisasi 10 tanda anak bergizi baik, penyuluhan kantin sehat hingga pengukuran tinggi dan berat badan. Tidak hanya melakukan sosialisasi, para dokter kecil juga secara nyata membantu siswa lainnya di sekolah masing-masing untuk memahami pentingnya gizi seimbang. “Dengan Dokter Kecil Mahir Gizi, kami berharap bisa meningkatkan status gizi di seluruh sekolah, ujar Windy Cahyaning Wulan selaku Business Executive Manager Diary PT. Nestle Indonesia.

Dalam acara terebut sebanyak 20 finalis yang merupakan pemenang di regional masing-masing hadir. Juara pertama pun dimenangkan oleh SDIT Al Bina dari kota Pangkal Pinang. Sekolah ini emiliki proyek “Mini Green House” di mana para siswa mengubah lahan kosong menjadi lahan untuk menanam sayuran seperti kangkung, bayam dan sawi. Tidak hanya itu, para siswa juga menggunakan pupuk dari kulit bawang dan limbah tempe. Sementara SD Sang Timur Pasuruan menempati juara kedua dan SDN Tegal Parang 01 Jakarta Selatan menempati urutan ketiga.

Kini, program Dokter Kecil Mahir Gizi telah menjangkau lebih dari 1 juta siswa termasuk 5.760 dokter kecil dari sekitar 2.255 Sekolah Dasar di 52 kota di Indonesia. Tahun ini pun, terdapat program yang berbasis online. Meski baru dimulai tahun ini, program ini telah diikuti oleh 150 sekolah dasar dari 44 kota di Indonesia.