5 Penyakit dengan Gejala Demam yang Sering Dialami Anak

By Tabloid Nakita, Selasa, 20 Desember 2016 | 02:45 WIB
Aneka penyakit dengan gejala demam (Saeful Imam)

Tabloid-Nakita.com - Cukup banyak penyakit yang diawali dengan demam tinggi. Tak sedikit pula yang disebabkan oleh penyakit yang cukup serius. Karenanya, meminum obat penurun panas saja seringkali tak cukup. Untuk itu, Mama perlu mengenali penyakit apa yang dialami si kecil dengan melihat pola dan jenis demamnya.

Berikut lima penyakit dengan gejala demam yang sering dialami anak, seperti dipaparkan dr. Martinus M. Leman, DTMH, SpA, dari Siloam Hospitals TB Simatupang Jakarta Selatan:

  1. Demam berdarah Penyakit yang disebabkan virus dengue ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Gejalanya, pada hari pertama timbul demam tinggi mendadak, sekitar 40°C atau lebih. Badan lemas dan lesu. Biasanya demam tidak begitu mudah turun meski sudah minum obat penurun demam.  Hari ke-4 sampai ke-7 merupakan masa kritis penyakit DBD. Demam menghilang namun justru kondisi anak menurun. Trombosit pun semakin turun secara drastis.

Segera ke dokter jika: * Panas badan anak tak kunjung turun selama 3 hari dan lakukan tes darah. * Jangan tunggu sampai 2—3 hari. Bila anak mengalami demam tinggi dan tak kunjung turun, baik disertai gejala lain (seperti lemas dan lesu, pusing) ataupun tidak, segera bawa anak ke dokter.

  1. Demam Tifoid                Penyakit ini kerap disebut tifus oleh masyarakat awam. Demam pada tifus datang perlahan. Di siang hari penderita bisa terlihat segar namun di sore dan malam demam baru muncul. Suhu tubuh di hari pertama bisa saja hanya menunjukkan 36—37°C, namun makin hari semakin tinggi. Pada hari ke-3 atau ke-4, anak baru terlihat sakit karena setelah 24—72 jam kuman telah mencapai organ hati, kandung empedu, limpa, sumsum tulang dan ginjal. Di hari ke-7 suhu tubuh bisa mencapai 40°C. Kecurigaan yang paling sering adalah bila ada gejala demam tinggi hingga menggigil di sore dan malam hari, tetapi cenderung tidak demam di pagi dan siang hari.

Segera ke dokter jika: *  Demam > 39°C. *  Muntah atau diare hingga kekurangan cairan/dehidrasi. *  Perut terasa nyeri dan tidak dapat menerima asupan. *  Lemah dan kesadaran menurun.

  1. Demam Flu Singapura

Istilah kedokterannya, HFMD atau Hand Foot Mouth Disease (penyakit kaki-tangan-mulut/KTM). Sebenarnya gejala penyakit ini tidak menyerupai penyakit flu dan juga tak ada hubungan dengan negara Singapura.

Penyakit KTM lebih banyak menyerang bayi dan balita dengan rentang usia 2 minggu hingga 5 tahun, meski tak jarang menyerang anak usia 10 tahun.  Penyakit ini paling sering disebabkan oleh virus Coxsackie A16 dan Enterovirus 71. Gejalanya diawali dengan demam tidak tinggi selama 2—3 hari, kemudian diikuti sakit leher, sulit makan atau enggan menyusu ASI, juga pilek.

Selanjutnya, timbul vesikel (lepuh kemerahan) pada beberapa bagian tubuh, kemudian pecah. Bersamaan dengan itu timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh kemerahan yang tidak gatal di telapak tangan dan kaki. Kadang rash/ruam ada di bokong.

Segera ke dokter bila anak: * Demam > 39°C. * Demam yang terjadi tidak turun-turun. * Denyut jantung cepat. * Sesak, nyeri pada leher, lengan, dan kaki. * Kejang. * Tidak mau makan atau menyusu ASI. *  Muntah atau diare hingga kekurangan cairan/dehidrasi. *  Lemah dan kesadaran menurun.

  1. Demam Tuberkulosis Penyakit TB (tuberkulosis) menular ke anak melalui percikan dahak (droplet)  orang dewasa penderita TB aktif yang keluar saat batuk, bicara, bersin, ataupun bernyanyi. Namun, TB pada anak berbeda dari orang dewasa.

Gejala TB pada dewasa dan anak juga berbeda. Jika gejala utama TB pada orang dewasa adalah batuk lama lebih dari 3 minggu, maka gejala TB anak sangat tidak spesifik. Diawali dengan demam yang tidak terlalu tinggi, berlangsung lama (lebih dari 7 hari) dan biasanya lebih terasa di malam hari, diikuti dengan berat badan yang cenderung menurun atau tidak bertambah dari waktu ke waktu, malnutrisi, diare kronik, lesu dan kurang aktif.

Segera ke dokter bila anak: * Demam lebih dari tiga hari. * Tidak berselera makan.

  1. Demam Cacar Air (Chicken Pox) Penyakit yang disebabkan oleh virus Varisela zooster ini biasanya mewabah di setiap pergantian musim, baik dari musim hujan ke kemarau ataupun sebaliknya. Penularan terjadi melalui percikan udara dari sekresi lendir, batuk maupun bersin. Diawali dengan demam yang tak terlalu tinggi, kemudian muncul bercak merah berbintil kecil (vesikel) berisi air jernih. Ini masa yang paling menular. Jika terjadi kontak langsung pada lesi/bintil berisi cairan, penularan pun terjadi.

Umumnya, cacar air bisa sembuh sendiri dalam waktu seminggu apabila daya tahan tubuh bagus dan sanggup melawan serangan virus, serta tidak ada komplikasi infeksi lainnya.

Nah, Mam, ingat, lain demam lain pula penyebabnya. Di atas adalah beberapa contoh penyakit dengan gejala demam. Namun demam juga bisa datang bukan karena adanya penyakit, sebagai contoh terkadang ada beberapa anak yang merasakan demam ketika mulai tumbuh gigi, setelah imunisasi, atau pun hal lainnya.

Maka dari itu sebagai Mama yang siaga, wajib sedia kompres demam yang praktis siap digunakan kapan pun dan di mana pun. Kini tersedia ByeBye-FEVER, sebagai plester kompres demam yang dibuat khusus di Jepang, jadi kualitas dan keamanan dari produk ini sudah terjamin.

Sebagai pertolongan pertama saat demam, gel dingin ByeBye-FEVER dapat bekerja 8 – 10 jam. Tersedia dua varian ByeBye-FEVER, yaitu ByeBye-FEVER Bayi untuk usia di bawah 2 tahun, dan ByeBye-FEVER anak untuk usia di atas 2 tahun. Cek di sini untuk info tentang cara pakai plester kompres demamnya.

Mama punya pengalaman manis bersama si kecil? Jangan lupa, ikuti juga Lomba Foto EKSPRESI SENYUM CERIA SI KECIL DAN MY SUPER BUNDA bersama ByeBye-FEVER. Klik di sini untuk ikut lombanya.