Perkembangan Motorik Anak Terlambat, Apa Saja Tandanya?

By Gisela Niken, Selasa, 10 Januari 2017 | 23:15 WIB
Kapan Anak Dikategorikan Terlambat Berjalan? Lihat Kriterianya Di Sini. (Ipoel )

Nakita.id - Tahap perkembangan anak memang berbeda-beda. Bisa saja si kecil lebih bisa berjalan ketimbang memegang sendok dengan baik. Hal ini masih dalam batas wajar kecuali jika muncul tanda-tanda perkembangan motorik anak terlambat. Apa saja tanda-tandanya? Perlu Mama ketahui bahwa perkembangan motorik dibagi ke dalam dua kategori yakni motorik kasar dan motorik halus.

Baca juga: Perkembangan motorik halus pada bayi

Jika anak mengalami keterlambatan motorik halus, hal ini biasanya membuat anak yang sulit menggunakan otot kecil mereka sehingga gerakan halus seperti menggenggam krayon dengan jari menjadi hal yang sulit. Sementara keterlambatan motorik kasar berhubungan dengan otot besar sehingga anak akan sulit memiliki keterampilan berjalan, menendang dan melompat.

Secara umum terdapat tanda-tanda yang bisa kita amati jika anak mengalami perkembangan motorik yang terlambat. Salah satu tanda yang umum pada motorik kasar adalah tidak ada tanda-tanda anak mampu atau mulai berjalan pada usia 18 bulan. Selain itu, anggota badan terlihat kaku dan otot tidak menunjukkan kekuatannya. Anak juga terlihat tidak mampu menggunakan salah satu sisi tubuhnya misalnya menendang dengan kaki kiri.

Baca juga: Kemampuan motorik halus anak usia 3-5 tahun

Sementara untuk motorik halus, anak akan terlihat mengalami kesulitan dalam memegang dan menggunakan benda misalnya memegang gelasnya sendiri atau menulis dengan krayon. Anak usia sekitar 1 hingga 1,5 tahun juga terlihat mengalami kesulitan mengunyah dan menelan. Lalu, apa saja yang jadi penyebab keterlambatan ini? Kondisi neurologis pada otak bisa saja menjadi masalah. Terdapat gangguan dari otak dalam mengirim sinyal ke otot.

Perkembangan motorik anak terlambat tidak hanya ditandai dengan hal-hal di atas. Mama tetap membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab dan cara untuk mengatasinya. Namun, Mama bisa mencegah terjadinya keterlambatan perkembangan ini. Memberikan anak stimulasi sangat penting. Tindakan sederhana seperti mengajaknya bermain dan melakukan aktivitas fisik bisa membantu si kecil mengembangkan motorik kasar dan halusnya.