Agar Anak Mandiri, Terapkan 5 Cara Pengasuhan Ini

By Gisela Niken, Jumat, 20 Januari 2017 | 01:00 WIB
Bermain juga bisa membantu agar anak mandiri (Gisela Niken)

Nakita.id – Menumbuhkan kemandirian pada anak memang tidak bisa sebentar, karena membutuhkan proses bertahap dan kebesaran hati orangtua. Untuk itu kita harus menerapkan cara pengasuhan yang tepat  agar anak mandiri. Kemandirian tidak hanya baik untuk mendukung kemampuan belajarnya, tetapi juga agar ia mudah beradaptasi di lingkungan yang baru, tangguh, serta memiliki kemampuan sosial yang baik.

1.Beri kesempatan pada anak untuk mencoba melakukan sesuatu

Pada setiap tahapan usia, anak akan belajar banyak hal baru. Tentunya, di awal suatu pembelajaran Ibu perlu menjadi sosok yang siap membantu. Misalnya, pada saat anak mulai belajar memakai baju sendiri, berikan bantuan sehingga ia bisa mengikuti apa yang seharusnya dilakukan. Setelah itu, biarkan si kecil mencoba melakukannya sendiri. Pasti hasilnya tidak sempurna, tetapi hargai usahanya. Yang penting, selalu berikan kesempatan kepada anak untuk mencoba. Biarkan ia menghadapi tantangan belajar sehingga kelak ia mampu membantu dirinya sendiri dan orang lain. 

2.Berikan pujian dengan bijak

Pujian tetap perlu diberikan kepada anak tetapi berikan dengan bijaksana. Misalnya jangan memuji terlalu banyak, tidak realistis, atau memuji ketika ia gagal melakukan sesuatu. Lebih baik katakan, meski ia belum melakukannya dengan sempurna, Ibu bangga dengan usahanya. Hal ini akan memberikan semangat untuk mencobanya kembali. Tak perlu memuji hasil akhir yang dicapai si kecil atau talenta yang sudah ia punya. Hal ini akan membuat anak menghindari tantangan. Lebih bermanfaat, pujilah usaha yang dilakukannya. 

3. Jadilah contoh

Cara pengaasuhan terbaik adalah memberikan contoh yang baik pula bagi anak. Coba tinjau kembali bagaimana cara kita melakukan tugas sehari-hari. Seandainya belum cukup baik untuk dijadikan contoh, lakukan koreksi diri. Perbaikan sikap kita akan menjadi contoh yang baik bagi anak. Hal kecil seperti rutinitas membereskan rumah akan ditiru dengan kemauan membereskan mainan setelah dipakai. Berikan contoh bahwa setiap tugas bisa dikerjakan dengan hati senang. 

4.Biarkan anak memilih

Ketika dibolehkan untuk memilih, anak akan merasa dihargai dan harga dirinya akan meningkat. Cukup berikan pilihan yang terbatas, seperti mau minum susu rasa cokelat atau stroberi? Biarkan anak memutuskan sendiri apa yang akan ia pilih. Apakah baju warna merah atau biru, dan seterusnya. Jangan lupa ajarkan bagaimana menimbang dan menentukan pilihan berikut  alasan-alasannya. Misalnya, saat musim hujan mengapa ia sebaiknya menggunakan jaket. Hal ini akan membantu anak berpikir logis berdasarkan hubungan sebab akibat. Jangan memaksakan suatu pilihan kepada anak tanpa ada penjelasan, karena cara seperti ini sama dengan menumpulkan logikanya.

5.Membiarkan anak menerima kekurangannya

Setiap anak punya keunikan masing-masing termasuk kekurangannya. Jangan biarkan kekurangan tersebut membuat anak jadi mudah menyerah. Jadi, ketika  si kecil paham apa yang menjadi kekurangannya, berikan solusi untuk mengimbanginya. Misalnya, karena ukuran tubuhnya belum setinggi kakak, ia bisa menaiki kursi yang kokoh untuk mengambil es krim di lemari pendingin bagian atas. Dengan diberi solusi dan alternatifnya--bukan selalu dibantu dan dilayani--si kecil akan merasa bahwa "aku bisa", sehingga ia lebih bersemangat membantu dirinya sendiri dan menjadi mandiri.