Pentingnya Vaksinasi Hepatitis B untuk Bayi

By Avrizella Quenda, Jumat, 3 Februari 2017 | 05:15 WIB
vaksin hepatitis B untuk bayi (Avrizella Quenda)

Tabloid-Nakita.com - Vaksin Hepatitis B umum diberikan kepada orang dewasa. Bagaimana dengan bayi, apakah si kecil juga membutuhkannya? Ternyata vaksinasi hepatitis B khusus bagi bayi menjadi salah satu hal yang paling direkomendasikan dan perlu diberikan saat bayi baru lahir. Ibu pastinya tidak mau kan jika bayi nantinya akan mudah terserang penyakit? Nah, jangan pikir panjang, segera berikan vaksinasi hepatitis B sedini mungkin. Tapi untuk Ibu yang belum tahu fakta sebenarnya tentang penyakit hepatitis B, yuk, simak baik baik!

Hepatitis B adalah virus yang menyerang organ tubuh manusia, seperti hati dan dapat menyebabkan peradangan. Virus ini dapat ditularkan antar individu melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi. Penyakit hepatitis B tidak akan menular jika berasal dari batuk, bersin, ciuman, pelukan, memegang tangan, atau berbagi peralatan pribadi.

Baca juga: Mengenal Hepatitis B Pada Anak

Namun, Ibu perlu waspada karena hepatitis B dapat menjadi penyakit yang akut atau kronis. Menurut Hepatitis B Foundation, orang dewasa yang dalam kondisi sangat sehat dapat terinfeksi hepatitis B tanpa memiliki gejala apa pun, dan sistem kekebalan tubuh mereka mampu menyingkirkan virus tersebut.

Orang-orang yang telah diberi vaksinasi hepatitis B akan selalu menampilkan antibodi dalam darah mereka, dan tidak akan terinfeksi lagi. Tetapi, jika seseorang sudah terserang hepatitis B dan tidak sembuh dalam kurun waktu setelah 6 bulan, maka penyakit ini bisa menjadi infeksi kronis.

Sebagai contoh kasus hepatitis B di Australia, di mana pada tahun 2013, sekitar 210.000 orang hidup terkena infeksi hepatitis B kronis. Sementara di Amerika Serikat, lebih dari 50% orang Amerika yang terinfeksi hepatitis B kronis adalah keturunan Asia dan Kepulauan Pasifik.

Baca juga: Belum Vaksin Hepatitis B

Menurut sebuah artikel di Australian Family Physician, "Dua-pertiga orang Australia yang hidup dengan CHB (hepatitis B kronis) lahir di luar negeri, di negara-negara endemik, atau teridentifikasi sebagai Aborigin atau Torres Strait Islander".

Bayi yang dikondisikan paling mudah tertular hepatitis B ialah jika ibu dari bayi positif memiliki penyakit hepatitis B. Jika ibu bayi negatif hepatitis B, kemungkinan bayinya akan terserang hepatitis B saat kelahiran akan lebih rendah. Untuk mencegah hal buruk terjadi secara dini, Ibu periksakan diri ke dokter untuk meyakinkan bahwa mama negatif terserang hepatitis B, sehingga tidak akan menularkan bayi secara langsung.

Baca juga: Keuntungan Vaksin 5 in 1

Sebuah studi menemukan ini: "Antibodi terhadap antigen permukaan hepatitis B (HBs) semakin berkurang dari waktu ke waktu setelah vaksinasi pertama hepatitis B (HB); oleh karena itu, durasi proteksi yang mampu diberikan oleh vaksin ini masih belum diketahui ". Faktanya, ada kondisi pengecualian di mana bayi-bayi yang terlahir dari keluarga miskin tidak mampu memberi bayinya vaksinasi kesehatan. Adapula bayi prematur yang jika ingin diberi vaksinasi hepatitis B tentunya memiliki dosis yang berbeda dengan bayi yang terlahir normal.

Memberikan bayi vaksinasi hepatitis B dapat mencegah lebih besar. Tetapi, dari yang paling penting adalah bayi harus mendapat ASI eksklusif agar mendapatkan nutrisi maksimal serta membentuk sistem kekebalan tubuh secara alami. Bila vaksinasi diberikan pada bayi yang baru lahir, sebenarnya akan lebih sulit karena sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna layaknya orang dewasa. Menurut dokumen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berjudul Vaccine Immunology: On page 32, "Respon antibodi yang ditimbulkan bayi sebelum usia 12 bulan akan lebih cepat berkurang dan akan berada kembali di posisi yang paling dasar."