Tabloid-Nakita.com - Pertumbuhan dan perkembangan bayi terasa begitu cepat. Banyak hal luar biasa terjadi yang dapat menjadi pelajaran untuk dibagikan kepada orangtua baru agar lebih paham dengan bayinya. Kebanyakan orangtua mungkin baru tahu apa saja yang terjadi ketika bayi sedang dalam masa tumbuh dan berkembang. Ketidaktahuan ini boleh jadi dapat menyebabkan orangtua cemas, apakah perkembangan si kecil normal?
Banyak faktor, termasuk genetika yang menjadi pengaruh ketika seorang bayi mencapai usia setahun. Misalnya, berat bayi mungkin berlebih, lebih lambat merangkak, atau terlambat berbicara. Menurut Beth Ellen Davis, M.D., M.P.H., seorang pediatric-development specialist di Madigan Army Medical Center, Tacoma, Washington bahwa jika anak tumbuh dan berkembang dari satu tahap ke tahap berikutnya, dia dapat dikatakan baik-baik saja. Inilah tahap-tahap tumbuh kembang bayi mulai usia 1 hingga 12 bulan:
1. Tahap Perkembangan Normal Bayi 1-3 Bulan
Pada minggu pertama setelah kelahiran, bayi dapat mengenali suara dan fokus pada wajah ibu, wajahnya akan berpaling ke arah sumber suara ibu. Menurut Anouk Amzel, M.D., seorang asisten profesor clinical pediatrics di Children's Hospital of New York, Columbia University Medical Center bahwa pada bulan kedua, bayi akan melontarkan senyuman pertama yang disengaja; senyum sebelumnya yang tidak disengaja atau disebabkan oleh refleks untuk melatih otot-otot wajah.
Di usianya yang ke-2 bulan, gerakan bayi menjadi lebih bebas, sedikit hentakan dan bayi dapat mengontrol lehernya. Dia juga mulai memukul dan menendang mainan. Hal ini menunjukkan bahwa bayi menginginkan sesuatu yang dilihatnya tapi belum bisa memahaminya.
Memasuki usia 3 bulan, bayi mulai memahami mainan yang ditempatkan di tangannya, lalu kemudian jari-jarinya akan masuk ke dalam mulutnya. Bayi dapat mengangkat kepalanya 45 derajat sambil berbaring dan dapat mendorong kakinya ke bawah saat dipegang berdiri. Sementara suara batuk, mendengus dan bersin akan bersifat reflek. Bayi juga akan membuat suara vokal, seperti "ooh".
Roma P. Roth, Ph.D., professor di the hearing and speech sciences department, the University of Maryland mengatakan bahwa bayi akan mendengarkan dengan penuh perhatian dan mengarahkan kepalanya ke sumber suara selain ibu, yang menunjukkan kesadaran aspek suara yang penting dalam perkembangan bicara.
2. Tahap Perkembangan Bayi Usia 4-7 Bulan
Pada usia 4 bulan, bayi bisa tertawa, menjerit senang dan melihat ibu saat namanya dipanggil. Bayi akan bersifat sosial karena belum menyadari arti kecemasan terhadap orang asing. Dia juga dapat memahami sebab dan akibat; misalnya, ketika bayi mendorong tombol pada mainan, itu akan menghasilkan suara, cahaya atau berputar. Bayi mulai membuat suara-suara, menggeram dan mengecapkan bibir. Aktivitas gerakannya, seperti berguling, menahan kepalanya ketika duduk jika ditahan oleh bantal.
Memasuki usia 5 sampai 6 bulan, bayi dapat menahan bobot kakinya saat ditegakkan dan membuat gerakan tangan. Bayi usia 6 bulan mulai dapat duduk tanpa bantuan serta memindahkan objek dari tangan satu ke tangan lainnya.
Usia antara 6 atau 7 bulan, bayi akan berlatih bicara konsonan, seperti t atau d, atau konsonan-vokal seperti "ta" atau "da." Lalu menginjak 7 bulan, bayi bisa meniru suara, seperti berdecak atau mengatakan "uh-oh" atau "sst."
3. Tahap Perkembangan Bayi Usia 8-12 Bulan