Tabloid-Nakita.com - Saat menginginkan sesuatu, anak biasanya merengek, bahkan sampai menangis. Nah, sebagai orangtua jangan gampang luluh bila si kecil mulai merengek minta sesuatu, karena akan membuatnya menjadi manja dan egois. Janeen Hayward, seorang licensed clinical professional counselor dan founder Swellbeing, parenting resource di New York City berkata, "Rengekan (anak) sangatlah normal." Ketika anak mulai merengek, tanda-tanda yang tampak umum seperti mulai berbicara dengan nada tinggi, berteriak, hingga menangis sebagai tanda permohonan putus asa atas sesuatu yang diinginkan, namun tidak diberikan oleh orangtuanya.
"Usia anak tiga dan empat tahun sering merengek karena mereka memiliki harapan dan keinginan yang besar, tetapi tidak selalu sesuai dengan cara yang mereka inginkan atau memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan tangannya," tutur Janeen. Namun, perilaku ini akan terlihat cukup mengganggu dan akan menjadi kebiasaan di masa mendatang. Untuk itu, orangtua dapat menggunakan empat tip ini ketika anak jadi sering merengek:
Langkah 1: Reaksi
Banyak orangtua Anak yang jadi sering merengek tidak diatasi dengan cara membiarkannya hingga lelah menangis. Tapi, menurut Rene Hackney, Ph.D., seorang psikolog perkembangan anak di Alexandria, Virgini, "Semakin lama Anda membiarkan anak mengeluh, ia akan bertekad untuk mendapatkan caranya sendiri." Sebaliknya, membantu anak agar memahami bahwa suara rengekannya dapat mengganggu orang lain. Ibu bisa memberitahukan bahwa jika anak menginginkan sesuatu, gunakanlah kata-kata yang baik tanpa harus berteriak. Bisa jadi anak merengek karena lapar atau mengantuk, ibu bisa mengatur pola tidur siang anak atau memberikan makan teratur kepada anak. Alangkah lebih baik bila orangtua melakukan tindakan pencegahan, misal, sebelum pergi, Ibu dapat berkata, "Nanti kita nonton dan makan saja ya, enggak beli mainan dan beli yang lain."
Langkah 2: Hubungkan Sebab-Akibat
Ibu harus paham dengan apa yang diinginkan anak. Ada kaitannya, mengapa anak merengek. Bila hal itu disebabkan karena dia berusaha mengendalikan situasi, maka sebaiknya ibu dapat bertindak tepat. Misalnya, seberapa lama anak merengek ketika sedang berada di supermarket, ibu dapat membiarkannya memilih buah-buahan untuk dimasukkan ke dalam plastik belanjaan.
Langkah 3: Ajarkan dengan Kata-kata
Dr. Rene menyarankan strategi yang lebih baik, yaitu dengan cara ibu mengajarkan bagaimana anak sebaiknya bertutur kata. Mintalah anak untuk menggunakan suara yang bagus dan mengatakan tolong, serta menunjukkan apa yang harus dikatakan dan bagaimana mengatakannya setelah tindakan anak yang telah dilakukan. Kemudian tanggapi permintaannya dengan berkata ya atau tidak bisa. Orangtua sebaiknya hindari menghukum anak, karena itu bukanlah solusi terbaik.
Langkah 4: Beri Penghargaan
Bila anak mulai belajar bersikap tenang ketika menginginkan sesuatu, maka itu adalah kesempatan yang tepat untuk mengenali dan memperkuat perilaku baiknya. Orangtua dapat memberikan pujian atau penghargaan kepada anak setiap dia berlaku baik. Hal ini melatih anak untuk membedakan mana yang baik dan mana yang sebaiknya tidak dilakukan.