Nakita.id - Barangkali di antara anak teman Mama yang usianya sama dengan anak Mama, sudah masuk ke kelompok bermain. Padahal, jika dilihat dari kesehariannya, si kecil rasanya belum siap jika harus ditinggal untuk bergabung di tempat tersebut. Haruskah Mama memasukkan anak ke taman bermain agar tidak ketinggalan dari teman-temannya?
Tenang, tidak sedikit orangtua yang memiliki kekhawatiran yang sama dengan Mama. Banyak orangtua lain yang juga menanyakan, apakah anak sudah siap masuk kelompok bermain?
Untuk memastikan apakah anak siap masuk kelompok bermain, cobalah untuk melihat ciri-ciri yang ditunjukkan oleh si kecil. Yuk, lihat apakah tanda-tanda anak siap masuk kelompok bermain ini sesuai dengan ciri-ciri yang ditunjukkan anak Mama!
Kemampuan Sosial Ciri pertama yang bisa dilihat apakah anak sudah siap sekolah dapat dilihat dari kemampuan sosialnya, yaitu seperti berikut: 1. Anak sudah mampu berpisah selama beberapa jam dengan orangtuanya. 2. Anak mampu mengenal baik anggota keluarga, saudara, maupun teman bermainnya. 3. Anak menunjukkan ketertarikan serta rasa ingin tahu dalam belajar dan bertemu dengan orang baru. 4. Anak tertarik untuk berpartisipasi dalam aktivitas kelompok, minimal selama 15 menit tanpa bantuan orangtua atau orang dewasa lain.
Keterampilan Motorik Sedangkan untuk kemampuan motorik, lihat, apakah anak sudah menunjukkan tanda-tanda berikut: 1. Motorik kasar, kekuatan, serta keseimbangan anak sudah berkembang dengan cukup baik, seperti melompat, berlari, dan menendang. 2. Koordinasi tangan dan mata sudah berkembang dengan baik. Terlihat ketika anak bisa menyusun balok atau puzzle dengan baik.
Kemampuan Berpikir Selain itu, amati pula kemampuan berpikir anak berikut ini: 1. Anak mampu memahami instruksi singkat, yang terdiri dari 3-5 kata. 2. Anak sudah mampu membedakan bentuk, jumlah, ukuran, warna, dan berat. 3. Anak sudah bisa membedakan antara siang dan malam. 4. Anak sudah bisa mengeksplor penggunaan alat menggambar, seperti krayon atau pensil warna.
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa kelompok bermain atau prasekolah, bukan untuk mengejar kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Pada masa ini, anak lebih penting untuk mengenal struktur, aturan, kemandirian, dan kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain.
(Deonisia Arlinta)