Kenapa Mama Sebaiknya Tidak Melahirkan di Akhir Pekan?

By Irene Harris, Kamis, 16 Februari 2017 | 06:45 WIB
Melahirkan di akhir pekan tidak disarankan. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Bagi mereka yang sehari-harinya sibuk bekerja, akhir pekan adalah waktu yang ditunggu-tunggu. Namun bagi tenaga kesehatan, akhir minggu justru yang paling ditakuti. Kenapa bisa begitu?

Ini dikarenakan tingginya angka kematian yang terjadi di akhir pekan. Hal ini berlaku bagi hampir semua kasus yang terjadi di rumah sakit, termasuk persalinan. Kalau kasusnya adalah tindakan-tindakan yang bisa direncanakan, mungkin kita masih bisa memilih jadwal di hari kerja. Tapi bagaimana dengan kejadian darurat seperti melahirkan, yang tidak bisa ditunda-tunda?   Penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan Society for Maternal-Fetal Medicine di Las Vegas memaparkan, melahirkan di akhir minggu bisa meningkatkan risiko terjadinya komplikasi, termasuk kematian ibu. Hasil penelitian ini didapat dengan melakukan pengamatan terhadap sejumlah kehamilan yang terjadi di Amerika Serikat sepanjang tahun 2004 hingga 2014. Dari hasil pengamatan, ternyata risiko kematian ibu saat melahirkan di akhir minggu ternyata mengalami peningkatan, yaitu 21 dari setiap 100.000 kelahiran. Sementara pada hari kerja, angkanya hanya 15 berbanding 100.000 kelahiran.

Para peneliti dari Baylor College of Medicine, Houston, menemukan, mama yang melahirkan di akhir pekan butuh lebih banyak transfusi darah. Selain itu luka sobekan perineum yang dialami Mama juga cenderung lebih besar. Tidak hanya itu, jumlah bayi baru lahir yang dirawat di unit ICU juga cenderung meningkat, begitu juga dengan kasus kejang pada bayi baru lahir. Bahkan jumlah penggunaan antibiotik pun ikut meningkat selama akhir minggu, bila dibandingkan dengan hari kerja.

Tingginya angka kematian pada ibu dan anak sepanjang akhir minggu ini menurut Dr. Steven Clark, profesor di bidang Kebidanan dan Kandungan di Baylor College of Medicine, dapat dipengaruhi oleh penanganan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. "Ada kemungkinan tenaga kesehatan yang bertugas di akhir minggu kurang berpengalaman atau kelelahan," kata Clark. Selain itu, bisa juga tenaga kesehatan tidak dapat berfokus dalam merawat pasien, karena satu dan lain hal.

Sementara Dr. James Ducey, Direktur Bagian Maternal-Fetal Medicine dari Staten Island University Hospital, New York City, menduga bahwa jumlah dokter dan perawat jaga yang lebih sedikit di akhir minggu dapat menjadi salah satu faktor penyebabnya. "Tapi, yang jelas Ibu tidak bisa menghindar bila harus melahirkan di akhir pekan," kata Ducey.

Clark juga sepakat mengenai hal ini. "Sebenarnya, Ibu tidak perlu ketakutan akan meninggal bila melahirkan di akhir pekan. Perbedaan risikonya sebenarnya sangat kecil. Sebagian besar ibu tidak mengalami masalah saat melahirkan, pada hari apa pun," tegasnya.

Jadi, tidak perlu takut melahirkan di akhir minggu, ya, Ma!