nakita.id – Dua tahun pertama kehidupan bayi adalah masa keemasan. Pada periode ini, menyusui menjadi tahapan yang penting dalam membangun rasa percaya bayi terhadap ibu. Maka itu, manfaatkan masa ini sebaik-baiknya, Bu. “Breastfeeding is an act of love, not merely giving milk to the baby. So, do it with love. Jadikanlah menyusui sebagai momen kasih sayang yang utuh. Selain memberi nutrisi jasmani, ibu juga perlu memberi nutrisi batin, berupa kata-kata penuh kasih sayang kepada bayi,” ujar dr. Stella Tinia, MKes., IBCLC, konsultan laktasi pada Klinik Laktasi Bandung.
Nah, agar tujuan memberikan kasih sayang secara utuh kepada bayi terpenuhi saat ibu menyusuinya, ikuti panduan ini, yuk!
- Ajak bayi berkomunikasi, dengan cara membacakan cerita, menyanyikan lagu, berbicara, atau sekadar tersenyum.
- Belai lembut bayi berulang kali.
- Pandangi wajah bayi secara saksama.
- Tenang, relaks, dan menikmati momen menyusui.
- Tidak melakukan kegiatan yang mengalihkan perhatian ibu dari bayi. Seandainya ibu harus atau ingin melakukan hal lain, batasi waktunya agar tidak terlalu lama, sehingga perhatian ibu dapat kembali terfokus pada bayi.
Satu hal lagi yang penting, jangan sambil brexting atau texting while breastfeeding alias menyusui sambil bermain gawai/gadget. Meski lumrah dilakukan, tetapi para ahli mulai mengkritisi kebiasaan brexting. Pasalnya, waktu yang dihabiskan untuk brexting berpotensi mengurangi berbagai manfaat mendalam dari menyusui. “Menyusui sejatinya lebih dari sekadar memberi ASI kepada bayi untuk memenuhi rasa laparnya. Menyusui adalah tindakan memberi kasih sayang kepada bayi secara utuh. Mama yang sibuk melakukan brexting, tanpa sadar telah mengurangi makna mendalam dari menyusui,” ujar Stella yang memaparkan sederet dampak brexting dalam rubrik Usai Bersalin di tabloid nakita edisi 934, terbit Rabu 22 Februari 2017. (*)