Ini Penyebab Ikatan Ibu dan Anak Sangat Kuat

By Avrizella Quenda, Senin, 27 Februari 2017 | 07:00 WIB
Bayi dapat mengenal wajah sebaik orang dewasa (Saeful Imam)

Tabloid-Nakita.com -  Ikatan antara ibu dan anak telah diakui memiliki banyak efek kesehatan yang positif, terutama untuk perkembangan anak, tetapi ada banyak unsur yang tidak diketahui tentang ilmu di balik ikatan antara keduanya. Begini penjelasannya.

Sebuah studi terbaru menunjukkan salah satu bahan kimia otak tertentu yang mampu memainkan peran penting dalam pengembangan ikatan ibu dan anak yang sehat. Bahan kimia otak tersebut dinamakan dopamine. Ini merupakan neurotransmitter yang mempengaruhi segala sesuatu dari perasaan senang, motivasi, keinginan, dan banyak lainnya.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan pada hewan pengerat menunjukkan dopamine memainkan peran dalam ikatan ibu, namun para peneliti mencatat bahwa mereka ingin lebih memahami ikatan pada manusia yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Penelitian ini terdiri dari sembilan belas ibu dan anak-anak antara usia 4 dan 24 bulan. Selama kunjungan rumah, staf penelitian mengumpulkan rekaman video dari ibu dan anak-anak mereka. Setelah itu, para ibu berpartisipasi dalam positron emission tomography atau PET, scan yang mengukur aliran darah di otak, diikuti oleh functional magnetic resonance imaging atau fMRI yang juga mengukur aliran darah, tapi selain memberikan pesan langsung dari aktivitas otak.

Selama proses scan, ibu menyaksikan berbagai video bayinya sendiri dan bayi orang lain dalam urutan acak. Scan mengungkapkan tingkat dari dopamine yang lebih tinggi terjadi ketika ibu sedang menonton bayinya sendiri.

"Ibu yang kurang responsif terhadap bayi mereka juga mengeluarkan sedikit dopamine ketika menonton film bayi mereka. Ini memberikan kita petunjuk apa yang salah dalam otak seorang ibu ketika ia sedang berjuang untuk bayinya, " kata penulis utama studi Shir Atzil pada Medical XPress.

Sedangkan, penelitian ini memberikan kemajuan penting dalam memahami ikatan sosial manusia. “Penting untuk dicatat bahwa ini adalah studi kecil dan mungkin tidak berlaku untuk semua ibu,” ucap Paul Zak, direktur pendiri Center for Nueroeconomics Studies di Claremont Graduate University.

Penelitian dilakukan oleh Lisa Feldman Barrett dan rekan-rekannya di Rumah Sakit Umum Massachusetts dan diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.