5 Cara Membahagiakan Anak dengan Budget Terbatas

By Bonita Ningsih, Kamis, 2 Maret 2017 | 23:30 WIB
Ajak anak mengikuti kegiatan ekskul di sekolahnya. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Membesarkan anak memang membutuhkan waktu, kesabaran, cinta, dan biaya yang tidak sedikit. Makanya, Mama bisa pusing kalau ingin anak aktif dalam banyak kegiatan seperti teman-temannya, tapi budget Mama lagi mepet. Kira-kira, anggaran apa yang perlu dikorbankan agar anak bisa berkembang sesuai minatnya?

Jangan khawatir, Mama tetap bisa kok membahagiakan anak dengan anggaran yang terbatas. Dengan beberapa cara di bawah ini Mama masih dapat menabung sambil menyisihkan sebagian uang untuk memenuhi kebutuhan anak dengan kualitas yang baik.

1. Ikut ekskul di sekolah atau kegiatan di tempat ibadah Sekolah taman kanak-kanak sekarang ini umumnya sudah menawarkan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengasah kemampuan dan bakat yang dimiliki anak. Selain itu mengasah talenta, ikut ekskul juga menjadi cara untuk membuat anak sibuk. Bebaskan anak untuk memilih kegiatan yang disukainya, entah itu menari, futsal, teater, atau kelompok bernyanyi. Kalaupun mereka tampak ragu dengan pilihannya, coba ajak anak saat latihan sedang berlangsung sehingga mereka bisa melihat sendiri asyiknya mengikuti kegiatan tersebut. Begitu juga dengan kegiatan untuk anak di tempat ibadah. Biasanya, sesi pengenalan agama masih dikemas dalam kegiatan menyanyi dan bercerita sehingga anak akan suka. Dengan mengikuti program ini, Mama bisa membuat anak aktif berkegiatan dengan budget terbatas.

2. Cari peralatan lungsuran Saat mengikuti kegiatan olahraga, biasanya anak memerlukan peralatan pendukung. Daripada membeli peralatan yang baru, lebih baik meminjam peralatan dari teman atau kakak kelas anak yang pernah mengikuti kegiatan yang sama. Atau, membeli peralatan second yang dijual di toko-toko online terpercaya seperti Carousel, OLX, Bukalapak, dan lain sebagainya. Atau, Mama ingin menyewanya saja? Mama juga bisa mencari tempat penyewaan di toko-toko yang sama. Ajak anak untuk memilih peralatan apa saja yang akan digunakan untuk aktivitasnya tersebut.

Menyewa peralatan lebih baik daripada harus membeli, karena Mama bisa menghemat uang dalam jangka panjang. Apalagi dengan usia anak yang masih terbilang labil, bisa saja di kemudian hari sang anak tidak mau melanjutkan kegiatannya tersebut. Jangan heran pula kalau ia memilih untuk beralih ke kegiatan lainnya.

3. Hindari les privat Jika anak tertarik untuk belajar main musik, lebih baik Mama tidak memberikan les privat untuk anak. Memang les privat akan lebih mengembangkan bakat anak di bidangnya, namun hal tersebut akan membuat anggaran Mama membengkak lantaran biayanya lebih mahal. Sebagai gantinya, minta tolong kepada pelatih atau guru di sekolah untuk memberikan latihan ekstra kepada anak. Kemungkinan besar mereka akan memberikan latihan tambahan untuk anak didiknya dengan senang hati.

4. Ajak memasak Selain dapat menikmati makanan lezat di rumah, mengajak anak memasak akan mengajarkannya keterampilan hidup yang berharga. Mama tidak perlu memasak yang rumit-rumit, ajak anak untuk mempraktikkan resep pasta atau kue bolu yang mudah dibuat. Membuat kue merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan kreativitas anak, mengajarkan anak betapa pentingnya bersabar, dan tentunya menikmati kepuasan jika hasil masakannya enak. Ketika berhasil membuat masakan pertamanya, anak tentu akan semakin bersemangat untuk mencoba resep yang lain. 5. Berkunjung ke perpustakaan Mengajarkan anak membaca sejak dini akan melatihnya untuk tidak tergantung pada gadget. Selain itu tentunya, mengasah minat bacanya. Perpustakaan sering terlupakan saat keluarga ingin menghabiskan akhir pekan, padahal perpustakaan menawarkan berbagai macam hiburan yang terjangkau. Di sana anak bisa meminjam buku-buku bacaan berkualitas, menyewa film, mewarnai, atau membuat kerajinan tangan. Bahkan ketika Mama tidak ingin membeli buku pun, anak bisa membaca-baca buku langsung di perpustakaan.

Mudah-mudahan dengan cara seperti ini Mama bisa membuat anak terhibur tanpa biaya besar. Karena kebahagiaan sesungguhnya bukan dilihat dari berapa besar biaya yang dikeluarkan, melainkan dari tingkat kebahagiaan yang dirasakan anak saat menjalaninya. Tak perlu khawatir lagi jika Mama ingin membahagiakan anak dengan budget terbatas, ya.