Seorang Bayi Meninggal Akibat Dehidrasi, Waspadai Tanda-tandanya!

By Gisela Niken, Kamis, 2 Maret 2017 | 03:08 WIB
Tanda bayi dehidrasi harus diwaspadai terutama ibu yang mengalami PCOS (Gisela Niken)

Nakita.id – Memberi ASI eksklusif dengan ASI yang lancar dan deras menjadi keinginan seluruh Ibu setelah melahirkan. Namun, Ibu juga perlu mewaspadai beberapa hal yang membuat produksi ASI tidak maksimal sehingga berakibat buruk pada bayi. Jillian Johnson memiliki kisah memilukan lantaran sang bayi meninggal akibat dehidrasi. Dalam sebuah situs The Fed Is Best Foundation, Jillian menceritakan apa yang terjadi pada anaknya lima tahun silam.

Baca juga: Tanda bayi cukup ASI

Jillian melahirkan seorang anak dengan operasi caesar pada 25 Februari 2012. Anak yang diberi nama Landon itu kemudian diberikan ASI, sama seperti anak pada umumnya. Namun sang Ibu ternyata berpotensi mengalami kesulitan produksi ASI karena sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang dialaminya. Setelah 24 jam lahir, Landon tidak berhenti menyusu. Namun, ada beberapa tanda yang dianggap aneh oleh sang Ibu seperti bahwa ia jarang sekali buang air kecil maupun besar. 

Keadaan Landon semakin parah ketika dalam kurun 52 jam ia kehilangan 9,72% beratnya. Pada hari ketiga, Landon hanya terus menangis. Saat itu Jillian dilanda kebingungan karena menurutnya bayi tidak seharusnya menangis sepanjang waktu. Pada saat itu, Jillian tidak menyadari bahwa ternyata Landon tidak mendapatkan cukup ASI. Tiga hari setelah melahirkan, Jillian dan sang suami membawa Landon pulang. Kurang dari 12 jam, Landon tidak sadarkan diri saat menyusu. Ternyata, Landon mengalami serangan jantung yang disebabkan oleh dehidrasi. Setelah sempat mengalami perawatan NICU selama 15 hari, Landon kemudian meninggal dunia.

Baca juga: Jarang pipis, tanda bayi kena dehidrasi berat

Kisah Mama Jillian tadi membuat Ibu perlu waspada jika memiliki masalah PCOS. PCOS sendiri merupakan gangguan hormonal yang terjadi pada perempuan. Tanda umum yang bisa dilihat adalah tidak beraturannya siklus menstruasi. Lalu, apa hubungannya PCOS dengan produksi ASI? Lisa Marasco, M.A, IBCLC, seorang konsultan laktasi sekaligus penulis buku The Breastfeeding Mother's Guide to Making More Milk mengungkapkan PCOS menyebabkan berbagai gangguan produksi hormon seperti progesteron, androgen, prolaktin, dan insulin. Seluruh hormon tadi memainkan peran penting dalam produksi ASI. Prolaktin dan progesteron adalah hormon yang berperan dalam persiapan payudara untuk memproduksi ASI selama kehamilan. Akibat PCOS, hormon androgen (hormon pria) meningkat, sehingga mengganggu aktivitas prolaktin. Meskipun kadar prolaktin normal, produksi ASI akan terpengaruh jika tingkat androgen tinggi.

Baca juga: Cara mudah hamil bagi penderita PCOS

Jika terindikasi mengalami PCOS, sebaiknya Ibu berkonsultasi lebih lanjut pada dokter. Ibu juga perlu sering menyusui sebab semakin sering menyusui, produksi ASI juga semakin meningkat. Sentuhan kulit antara Ibu dan bayi juga membantu meningkatkan produksi ASI. Jika ibu sudah tahu dirinya memiliki PCOS, sebaiknya siapkan diri agar produksi ASI lancar bahkan sejak sebelum hamil. Pola hidup sehat seperti mengasup makanan yang tepat dan olahraga cukup sangat penting untuk menyiasati PCOS. Mendapatkan asupan dan suplemen vitamin B-Kompleks misalnya sangat baik untuk mengatasi masalah hormon ini.

Selain itu, Ibu juga bisa melihat tanda dehidrasi bayi untuk mencegah dehidrasi berat yang bisa berujung kematian. Tanda bayi dehidrasi yang umum terjadi misalnya bayi menangis terus tetapi air matanya cenderung kering, jarang buang air besar atau kecil, serta berat badan menyusut. Artinya, Ibu perlu melakukan cara-cara lain agar nutrisinya terpenuhi. Jika ada tanda-tanda dehidrasi, ada baiknya Ibu cepat berkonsultasi dengan dokter agar dilakukan pertolongan cepat.