Ini Dampak Buruk Mengisap Jempol yang Mama Tidak Tahu

By Avrizella Quenda, Kamis, 2 Maret 2017 | 04:30 WIB
dampak buruk bila bayi mengisap ibu jari (Saeful Imam)

Nakita.Id - Mengisap jempol atau ibu jari adalah kebiasaan umum yang tidak hanya dilakukan anak-anak, tetapi juga bayi karena dianggap memberikan kenyamanan dan keamanan. Sejatinya, kebiasaan mengisap jempol sudah dimulai sejak janin, lalu diteruskan hingga ia lahir. Jika bayi sering menghisap ibu jarinya, ibu mungkin melihat bahwa kulitnya menjadi kering, merah, pecah-pecah, atau tampak memiliki ruam. Ternyata ini merupakan efek sampingnya, Bu!

Menurut New York University Child Study Center, tiga perempat dari bayi menghisap jempol atau jari selama 1 tahun pertama. Menghisap jempol adalah kegiatan yang membantu menenangkan dan menghibur si kecil dan bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan kecuali anak masih meneruskan kebiasaan ini setelah usianya menginjak 5 tahun.

Menghisap jempol tangan yang berkepanjangan dapat menyebabkan masalah kesehatan gigi dan membuat anak lebih rentan mengalami kulit kering, pecah-pecah dan merah. Sementara keluhan lain terjadi pada ludahnya karena sering kontak dengan kulit anak.

Selain menyebabkan kulit bayi menjadi sangat kering, menghisap jempol tangan dapat mengakibatkan penampilan kulit yang bersisik dan merah. Menurut Jennifer Trachtenberg, penulis "Good Kids, Bad Habits: The RealAge Guide to Raising Healthy Children," ketika kulit bayi sering kontak dengan air liurnya, dapat menyebabkan ruam.

Bayi mungkin terkena ruam di sekitar mulutnya jika ia menghisap ibu jarinya. Jenis ruam berkembang karena adanya perubahan antara lingkungan basah dan kering yang berdampak pada kulit bayi.

Untuk mencegahnya, jauhkan jempol tangan anak dari mulutnya dan tetap biarkan jarinya kering. Seka air liur dari wajahnya sesegera mungkin. Ruam dapat dicegah dengan mengurangi jumlah kontak kulit dengan air liur bayi. Jika bayi sudah terkena ruam, jagalah kebersihan kulitnya.

Mencegah juga dapat meneteskan cairan pahit di jempol tangannya agar bayi tidak lagi menerapkan kebiasaan ini. Jenis tetes cair ini tersedia di supermarket lokal atau mintalah apoteker untuk membuat tetes cair khusus untuk bayi. Rasa pahit akan membuat bayi enggan menghisap jempol tangannya kembali.

Cara Mengobati Ruam Kulit Bayi Akibat Menghisap Jempol Tangan :

1. Gunakan oatmeal sebagai obat alami untuk menyingkirkan kulit pecah-pecah dan ruam di tangannya. Oatmeal adalah obat yang sangat lembut untuk membantu menyembuhkan kulit kering bayi. Sebelum bayi siap untuk mandi, persiapkan oatmeal lalu letakkan ke dalam blender hingga menjadi serbuk halus. Gosok dengan lembut tangannya dengan menggunakan bubuk oatmeal untuk menyembuhkan kulit terkelupas. Mandikan bayi seperti biasanya, keringkan tubuhnya secara menyeluruh dan segera gunakan pelembab untuk tangan dan tubuhnya.

2. Mengobati jempol tangan bayi dengan mentega, minyak alpukat dan minyak zaitun yang sangat berguna untuk melembabkan kulit. Gosok tangan bayi dengan sedikit salah satu bahan di atas saat bayi sedang tidur.

Dengan cara ini, bayi akan cenderung langsung menjilatinya. Untuk perlindungan tambahan, tutupi tangannya menggunakan sarung tangan bayi agar pelembap cepat meresap. Ibu tidak perlu khawatir jika bayi menjilatinya karena bahan ini alami dan tidak membahayakan.

3. Menjaga kelembapan kulit secara menyeluruh merupakan langkah penting dalam mengobati kulit pecah, merah dan ruam akibat kebiasaan menghisap jempol. Beberapa lotion bayi tersedia di apotek atau toko lokal mungkin dapat mengatasi masalah kulit tersebut. Lotion bayi secara khusus dirancang untuk melembutkan dan menghaluskan kulit bayi.

Pilihlah lotion khusus yang dirancang untuk bayi agar ia terhindar dari risiko keracunan. Beberapa jenis baby lotion juga mencakup tabir surya untuk mencegah iritasi lebih lanjut dari matahari.

Jika ruam bayi tidak membaik atau bertambah parah lebih dari dua atau tiga hari, konsultasikan dengan dokter anak. Bayi bisa mendapatkan ruam karena berbagai alasan, dan hanya dokter yang dapat menentukan penyebab pasti. Ibu juga harus memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi bayi. Beberapa makanan dapat menyebabkan ruam kulit bayi semakin parah.