Nakita.id - Melahirkan bayi yang sehat dengan anggota tubuh sempurna memang menjadi impian para ibu di dunia. Namun, bagaimana bila hal ini tidak sesuai dengan harapan ibu? Dalam beberapa kasus, bayi mungkin mengalami kondisi testis yang tidak turun atau undescended testicle.
Mengapa testis bayi tidak turun?
Ketika bayi laki-laki tumbuh di dalam rahim ibunya, buah zakarnya sudah mulai terbentuk. Dalam dua bulan terakhir kehamilan, testis berkembang menuju ke skrotum. Namun dalam tiga persen dari anak laki-laki, satu anak atau kurang pada umumnya memiliki testis yang belum turun saat lahir. Kemungkinan testis bayi prematur tidak sepenuhnya turun ketika kelahiran dengan risiko lebih tinggi, yaitu sebesar 30%.
Dokter dan bidan secara rutin memeriksa kondisi bayi laki-laki yang testisnya tidak turun (cryptorchidism) pada bayi yang baru lahir. Jika mereka menemukan satu testis ke skrotum tidak turun, mereka biasanya akan merujuk ibu untuk membawa bayi segera ke dokter spesialis.
Dokter spesialis biasanya seorang urolog yang mungkin juga akan melakukan pendekatan dengan anak. Testis bayi yang tidak turun biasanya akan berlangsung hingga usia empat sampai enam bulan, kata Walid A. Farhat, seorang urolog anak di Toronto’s Hospital for Sick Children. Dokter mungkin akan merekomendasikan USG, CT atau MRI untuk menentukan lokasi yang tepat dari testis. Tes ini tidak benar-benar diperlukan, namun untuk jaga-jaga bila anak mengalami kelainan atau gangguan lainnya.
Jika testis anak belum turun dari bayi berusia empat sampai enam bulan, bisa dikatakan bahwa anak perlu tindakan medis segera "Mereka adalah anak-anak yang perlu ditindak dengan bedah," kata Peter Anderson, seorang urolog anak di Pusat Kesehatan IWK di Halifax.
Mengapa bayi perlu operasi saat testisnya tidak turun
Simak penjelasan di sini