Ibu yang Kekurangan Vitamin E Berisiko Lahirkan Anak Asma

By Avrizella Quenda, Selasa, 14 Maret 2017 | 04:24 WIB
Kurangnya kadar vitamin E sebabkan anak mengidap asma (Avrizella Quenda)

Nakita.id - Cukup mengkonsumsi vitamin E saat kehamilan sangat penting dalam melindungi anak-anak agar terbebas dari asma. Menurut sebuah penelitian, anak-anak yang lahir dari ibu yang kekurangan vitamin E lebih rentan terhadap asma dan akan memerlukan obat-obatan dalam dua tahun pertama kehidupan.

Menurut penulis utama, Dr. Cosby Stone dari American Academy of Allergy, Asthma & Immunology, ada banyak vitamin E yang tersedia dalam minyak seperti safflower, bunga matahari, jagung, kedelai, dan minyak canola. Penelitian sebelumnya yang dilakukan pada tikus oleh tim yang sama menunjukkan hubungan antara vitamin E dan asma.

"Kami berhipotesis bahwa tingkat vitamin E pada ibu yang mencerminkan tingkat pertemuan janin selama kehamilan akan mempengaruhi bagaimana anak-anak bernapas," kata Cosby.

Baca juga : Tepat Tangani Asma Anak

Metodologi Penelitian

Penelitian melibatkan pemantauan kesehatan lebih dari 650 ibu dan anak-anak yang diteliti sampai anak-anak menginjak usia 2 tahun. Lalu dilakukan pemeriksaan pada anak yang mengalami kesulitan bernapas atau diberi resep obat untuk asma. Ditemukan bahwa ibu dari anak-anak yang sesak napas atau diberi obat asma lebih mungkin disebabkan oleh kadar vitamin E yang rendah setelah kelahiran, terutama dari alpha-tocopherol.

Alpha-tocopherol adalah zat yang ditemukan dalam vitamin E. Sumber terbaik zat ini adalah safflower dan minyak bunga matahari, ungkap Cosby. Meskipun studi ini mampu menguraikan hubungan antara tingkat vitamin E dan gejala asma, tidak ada hubungan sebab-akibat. Studi ini diterbitkan dalam jurnal Allergy and Clinical Immunology.

Tingkat Kematian Akibat Asma

Tingkat kematian pada penderita asma tertinggi banyak dialami anak-anak kulit hitam di Amerika. Menurut penelitian baru, mereka enam kali lebih rentan terhadap kematian dibandingkan Hispanik atau anak-anak kulit putih. Alasan tingkat kematian bervariasi berdasarkan ras keluarga, kata pemimpin penulis Dr Anna Chen Arroyo.

Tidak ada obat untuk asma dan penyakit ini dapat mematikan jika di luar kendali. Dengan diagnosa, pengobatan, dan manajemen yang tepat sangat penting. "Asma adalah kondisi kronis yang mempengaruhi sekitar 9 juta anak di Amerika Serikat," kata Dr Sherry Farzan, spesialis alergi dan imunologi di Northwell Health, Great Neck, New York. “Keluarga diharapkan bisa mengendalikan kondisi anak yang mengidap asma dengan mengurangi alergen di rumah,” katanya.

Vitamin D Bermanfaat dalam Mitigasi

Menurut sebuah studi di India, tingkat keparahan serangan asma dapat dikurangi dengan dosis harian vitamin D. Para peneliti mempelajari tingkat vitamin D dan tingkat magensium seseorang dan menemukan hampir 63 % penderita asma memiliki kadar nutrisi penting yang rendah.

Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dipimpin oleh M.N. Shaikh dan B.R. Malapati dari PIMSR Waghodia. Pada kasus asma yang parah asma disebabkan oleh kadar magnesium yang hanya sekitar 1,53 miligram per desiliter atau kurang, sedangkan kadar vitamin D berada di 31 nanogram per mililiter atau kurang.

Para peneliti mengatakan ada korelasi yang kuat antara tingkat keparahan serangan asma dan vitamin D atau magnesium. Untuk menjelaskan peran ion pada magnesium, penelitian mencatat tingkat serum magnesium yang memiliki konsentrasi vitamin D yang beredar dalam darah serta kekebalan tubuh secara keseluruhan, dan ini menunjukkan bagaimana magnesium mempengaruhi penyakit asma yang dapat berkembang.