Nakita.id - Bayi yang baru lahir membutuhkan nutrisi seimbang agar tak gampang sakit. Ini disebabkan karena bayi belum memiliki sistem kekebalan yang terbentuk dengan sempurna. Namun, faktanya bayi membutuhkan lima kali lebih banyak nutrisi daripada orang dewasa selama 1000 hari pertama. Nutrisi yang dimaksud adalah mikronutrien, zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil seperti vitamin, zat besi, mineral, dan lain-lain.
Bila setelah kelahiran bayi tidak mendapat nutrisi seimbang, maka bisa menyebabkan kognisi yang terganggu. Peneliti mengungkapkan, zat besi adalah salah satu unsur penting yang tidak hanya berfungsi untuk produksi hemoglobin tetapi juga untuk perkembangan otak. Hal ini penting bagi Ibu untuk mengetahui bahwa bayi yang baru dilahirkan dengan kadar zat besi yang cukup tingkat pertumbuhannya lebih cepat.
Baca juga : Nutrisi Penting untuk Bayi Usia 6 Bulan Ke Atas
"Anak-anak yang kekurangan gizi akan lebih mudah terinfeksi dan memiliki waktu yang sulit pulih karena sistem kekebalan tubuh mereka terganggu. Nutrisi yang tepat diperkenalkan di awal diet bayi guna membangun kekebalan seumur hidup dan kesehatan yang baik," ucap Satish Saluja, Neonatologi di Rumah Sakit Sir Ganga Ram.
Satish mengatakan, bayi membutuhkan lima kali lebih besar dalam pemenuhan gizi mikro daripada orang dewasa pada tahap ini. Nutrisi dan perawatan yang tepat selama periode ini berperan besar dalam menentukan perkembangan bayi dan juga kemampuan untuk belajar segala hal di masa depan.
Data statistik dari pemerintah menunjukkan sebanyak 34 kasus kelahiran terdaftar di India setiap menit. Jumlah tersebut naik menjadi 2.062 kelahiran per jam dan sampai pada 49.481 kelahiran per hari. Sebagian besar dari mereka menderita kekurangan gizi karena kondisi perekonomian yang sulit.
Baca juga : Ini Lho, Kandungan Nutrisi dalam ASI yang Bermanfaat untuk Bayi
Para dokter juga telah mendesak para Ibu dari bayi yang baru lahir untuk memiliki perencanaan diet tepat, termasuk karbohidrat sebagai sumber energi utama. "Protein sangat penting untuk pertumbuhan, namun pengetahuan Ibu tentang kebutuhan gizi mikro (vitamin dan mineral) sangat terbatas, perlu ditingkatkan," tegas Satish.
Ilmu kedokteran mengatakan review dari pola makan yang mengungkapkan bahwa sebagian besar ibu-ibu memberikan vitamin dan mineral lebih rendah dari yang dibutuhkan untuk perkembangan optimal anak.
Manjari Chandra, Konsultan Nutrition Max Multi Speciality Centre berkata, "Diet di India terutama berbasis padi dan perkebunan, dan sementara diet ini tinggi akan macronutrients, sangat rendah mikronutrien seperti zat besi, seng dan kalsium."
"Ini adalah penyebab keprihatinan karena persentase nutrisi yang harus dipenuhi oleh makanan pelengkap sangat tinggi," keluh Manjari.
"Ada beberapa pendekatan yang bisa diambil seperti diet suplementasi normal bayi dengan vitamin dan mineral yang diperkaya dari makanan, memperkuat makanan standar dan meningkatkan rencana diet," tambah Manjari.