Nakita.id - Peneliti OIST telah berhasil mengadaptasi program pelatihan orangtua terhadap anak-anak ADHD untuk digunakan oleh keluarga di Jepang, di mana ADHD membuat perilaku anak menjadi terbatas.
Hasil konsep dari program baru, "New Forest Parenting Programme-Japan," diterbitkan dalam Japanese Psychological Research, menunjukkan penurunan gejala ADHD pada anak-anak dan perbaikan dalam hubungan antara orangtua dan anak. Hal ini menunjukkan bahwa program pelatihan orangtua terbukti menjadi terapi perilaku utama yang efektif untuk ADHD di Jepang.
Pedoman internasional untuk pengelolaan ADHD pada anak-anak menyetujui diterapkannya obat atau terapi perilaku. Dibandingkan dengan banyak negara Barat, Jepang memiliki farmakologi dan pilihan perilaku yang lebih sedikit. Ketersediaan terapi perilaku selanjutnya menjadi terbatas akibat kekurangan tenaga spesialis yang terlatih.
Baca juga : 6 Nutrisi Terbaik untuk Anak ADHD
Para peneliti di Okinawa Institute of Science and Technology Graduate University (OIST) pertama yang direkrut orangtua Jepang yang memiliki anak ADHD untuk studi dengan menggunakan strategi perilaku standar untuk melihat apakah orangtua Jepang akan nyaman dengan isi program, strategi penilaian dan pengiriman kelompok dari program. Meskipun para peneliti tidak menentukan jenis kelamin orangtua, hanya Ibu yang berhasil dihubungi para peneliti untuk berpartisipasi dalam penelitian, dan lima Ibu direkrut untuk penelitian.
Para ibu mengungkapkan pentingnya berinteraksi dengan ibu-ibu lain yang bisa memahami tantangan pengasuhan anak ADHD. Namun, mereka ingin memiliki informasi lebih lanjut tentang penyebab ADHD serta praktik ekstra menggunakan strategi perilaku khusus ADHD. Para peneliti OIST juga mengadaptasi Parenting Program New Forest, dengan dukungan dari pencetus program untuk digunakan pada orangtua Jepang.
"Sangat penting bahwa anak-anak ADHD dihargai dengan pujian positif setelah terlibat dalam perilaku yang sesuai," kata Dr Shizuka Shimabukuro dari OIST's Human Development Neurobiology Unit yang merupakan kekuatan pendorong yang diperuntukkan keluarga Jepang. "Secara umum, orangtua Jepang memuji anak-anak mereka lebih sedikit daripada orangtua di negara Barat. Mengatasi norma budaya ini dapat menantang bagi banyak Ibu."
Baca juga : Anak Hiperaktif, Ini Cara Menghadapinya
Mereka memodifikasi program untuk menggantikan empat sesi strategi pengasuhan umum dengan enam sesi yang secara khusus dirancang untuk orangtua dari anak-anak ADHD dan juga menambahkan lima sesi dukungan tambahan untuk awal program pelatihan untuk meningkatkan pemahaman ibu terhadap ADHD dan meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam berpartisipasi program pengasuhan.
Para peneliti kemudian melakukan penelitian bukti konsep dengan program baru yang diperpanjang. Program ini dikenal sebagai NFPP-Japan, dengan 17 Ibu Jepang untuk menilai efek dari program pada perilaku, kesejahteraan dan keterampilan anak. Ibu melaporan sebelum dan sesudah program dan menunjukkan penurunan yang signifikan dalam gejala anak-anak ADHD, pengurangan reaktivitas Ibu, kesulitan perilaku anak, serta pengurangan stres yang mereka alami dalam peran mereka sebagai orangtua.
"Karena hasil penelitian didasarkan pada laporan dari Ibu, kita tidak bisa mengesampingkan bahwa hasil positif yang kita lihat adalah karena perubahan persepsi Ibu atau sikap terhadap perilaku anak mereka," kata Profesor Gail Tripp , kepala OIST's Human Development Neurobiology Unit. "Namun demikian, meningkatkan hubungan orangtua-anak merupakan langkah penting dalam mengelola ADHD."