Nakita.id - Jangan sekali-kali mengabaikan tanda-tanda masalah pada tekstur feses bayi. Jika Ibu pernah melihat darah dalam feses bayi, sebaiknya tangani dengan segera. Beberapa hal ini sangat perlu dipertimbangkan dan diamati para Ibu tentang gejala feses bayi yang bercampur darah.
Mulailah melihat dan memantau feses bayi. Darah yang muncul pada feses bayi dapat memiliki beberapa penyebab. Beberapa dari penyebab tidak semua bersifat mengkhawatirkan, sementara yang lain mungkin memerlukan perhatian medis.
Sebelum Ibu mulai berasumsi macam-macam, jangan pernah berpikir bahwa hal ini ada hubungannya dengan pengaruh makanan bayi. Makanan tentu bisa menyebabkan feses berubah-ubah warna.
Baca juga : Mengenal Feses yang Sehat dan Normal Pada Bayi
Munculnya darah pada feses menggambarkan adanya permasalahan. Jika darah terus muncul dalam feses, hubungi dokter dan jelaskan apa yang Ibu alami. Berikut adalah beberapa alasan mengapa bayi memiliki darah dalam fesesnya:
- Sebuah fisura anus, yang merupakan robekan kecil pada jaringan mukosa akibat mengeluarkan feses yang terlalu keras atau besar saat buang air besar.
- Alergi makanan
- Infeksi usus
- Gangguan usus, seperti kolitis atau intususepsi
Hubungi dokter segera jika anak tampaknya sangat sakit, sakit perut, atau menangis. Alasan lain untuk memanggil segera adalah jika ada darah, diare, jika Ibu pernah melihat darah lebih dari dua kali, jika feses berwarna hitam atau ter, jika bayi berada di usia di bawah 12 minggu, atau jika ada cedera pada anus atau dubur.
Ibu juga bisa menunggu untuk memanggil dokter setiap hari selama jam kerja, jika bayi tidak memiliki gejala-gejala lainnya. Cobalah untuk menyimpan sampel darah dalam feses untuk bisa diberikan kepada dokter agar mudah didiagnosa.
Baca juga : Deteksi Kesehatan Anak Lewat Bentuk Tinja
Dalam kebanyakan kasus, masalah mungkin disebabkan oleh robekan kecil pada anus. Jika hal ini terjadi, darah kemungkinan akan sering muncul dalam feses. Ini umumnya akan sembuh dengan cepat, tapi dokter mungkin menyarankan pelumas rektum untuk bayi dengan supositoria gliserin, menggunakan bak garam hangat, atau salep steroid.
Jika sembelit adalah penyebabnya, eksplorasi pilihan untuk diet non-sembelit. Jika masalah bayi bukan terletak di robekan kecil anus, dokter akan dapat menyarankan pengobatan yang tepat setelah hasil diagnosa dibuat.