6 Langkah untuk Memudahkan Ibu Menyusui Bayi

By Avrizella Quenda, Jumat, 24 Maret 2017 | 04:22 WIB
Jadikanlah menyusui sebagai momen kasih sayang yang utuh. Selain memberi nutrisi jasmani, ibu juga perlu memberi nutrisi batin kepada bayi. (Julie Erikania)

Nakita.id - Dalam proses menyusui, menempelkan mulut bayi pada payudara Ibu dinilai sangat penting. Kesuksesan ini dapat mempengaruhi seberapa banyak bayi dapat memperoleh ASI yang cukup. Bayi menempelkan mulutnya di puting dan areola payudara Ibu, mulai mengisap, dan menyedot ASI. Ketika bayi Ibu mampu menyusu dengan baik, rasa sakit pada puting Ibu akan berkurang dan si kecil akan mendapatkan susu yang ia butuhkan. 

"Bayi dirancang untuk menyusui," kata Emily Pease, R.N., International Board Certified Lactation Consultant (IBCLC), dari Swedish Hospital's Breastfeeding Center di Seatt "Mereka lahir dengan naluri yang membantu mereka menemukan payudara Ibu. Dan jika masalah muncul, ada banyak cara untuk mengatasinya." Berikut adalah langkah-langkah agar bayi mudah mendapatkan ASI.

Baca juga : Pelekatan yang Benar, Kunci Keberhasilan Menyusui

Langkah satu : Pelajari situasinya terlebih dulu. Sebelum bayi lahir, ambillah kelas menyusui -- banyak rumah sakit dan klinik bersalin yang membuka kelas ini. Pada kelas menyusui prakelahiran, para pengajar yang menunjukkan cara menempelkan mulut bayi ke payudara dengan menggunakan video atau boneka, sehingga Ibu akan lebih nyaman. Berhubungan dengan ibu-ibu lain dan calon ibu bisa menjai sumber dukungan yang berharga seandainya Ibu mempunyai pertanyaan atau masalah saat Ibu benar-benar menyusui. 

Langkah kedua : Buatlah diri Ibu nyaman. Cari posisi santai untuk menyusui. Beberapa pakar menganjurkan para ibu untuk menyusui dalam posisi menyandar (biasanya dengan kemiringan sekitar 45 derajat), terutama di awal-awal. “Biasanya, posisi ini jauh lebih nyaman bagi ibu,” kata Pease. Selain itu, ketika berbaring, gravitasi bantu mendukung bayi, sehingga memudahkan Ibu. 

Dengan posisi ini, bayi juga lebih mudah menggunakan tangannya, mengangkat dan memutar kepala, dan membenamkan dagunya ke payudara. Sementara itu, tugas Ayah menggendong bayi ketika Ibu mencari posisi yang nyaman. Jadi, jangan ragu untuk meminta bantal tambahan jika butuh, dan juga pastikan botol minum Ibu penuh. 

Baca juga : Hati-hati, Salah Menyusui Bikin Bayi Susah Tidur

Langkah ketiga : mulailah menyusui sesegera mungkin setelah bayi lahir. Lebih cepat Ibu mulai, semakin mudah proses menyusui bagi Ibu dan bayi, juga menjaga pasokan susu tetap banyak. "Mulai dari awal, refleks alamiah bayi adalah merangkak ke arah payudara Ibu dan mulai menyusu,” kata Agnes Pedicino, IBCLC, dan seorang pengajar kelahiran anak yag berkantor di New York City. "Ketika Ibu menempelkan kulit telanjang bayi ke klit telanjang ibu, Ibu membantu memulai gerak refleks ini.” Bahkan jika Ibu harus terpisah dari bayi untuk sementara waktu setelah kelahiran, kontak kulit dengan kulit, plus bau dan sentuhan Ibu, bisa membuatnya kembali menyuruk dan mencari payudara Ibu. 

Langkah keempat : Siapkan bayi Ibu untuk menyusui dengan benar. Mulai dengan menengkurapkan bayi di dada Ibu (keduanya tanpa baju), dagu dan pipinya menyentuh payudara Ibu. Bagi sebagian Ibu, lebih nyaman memosisikan bayi secara horisontal di dada mereka. Apa pun posisinya, yang penting nyaman bagi Ibu. Menaruh tangan Ibu di punggung bagian atas dan leher bayi bisa membantu memantapkan posisinya. Ibu bisa menyokong ketertarikannya pada puting Ibu dan membuatnya membuka mulut lebar-lebar memerah kolostrum (susu pertama Ibu): usapkan ibu jari dan telunjuk di seputar puting, tekan dengan lembut areola untuk mengeluarkan cairan. 

Baca juga : Puting Terbenam Bikin Susah Menyusui

Idealnya, bibir bagian bawah bayi Ibu berada dekat atau di bagian bawah areola sementara hidungnya menghadap puting. Ketika ia mencium kolostrum, ia akan membenamkan dagunya ke payudara Ibu, membuka mulut, dan menyusu. Kelenjar susu berada di belakang areola,” kata Pedicino. “Ibu ingin mulut bayi menutup sebagian besar areola bagian bawah dan bagian atas -- bukan cuma puting -- jadi kelenjar-kelenjar distimulasi ketika ia menyedot, dan menghasilkan susu.” 

Jika payudara Ibu besar atau mulut bayi kecil, Ibu bisa memudahkan dia menyusu jika Ibu menekan semacam Sandwich puting: Pegang payudara Ibu dengan jari-jari berbentuk U sehingga jari-jari Ibu paralel dengan bibir bayi dan peras dengan lembut, seolah-olah Ibu sedang menekan sandwich untuk segera digigit. Ibu akan membuat payudara menjadi “gigitan” lebih kecil untuk bayi Ibu. 

Langkah kelima: Kenali tanda-tanda menyusui yang baik. Bayi Ibu menyusui dengan baik jika Ibu merasakan sensasi menarik dan menyentak di payudara Ibu dan ia mendapatkan susu. Bagaimana Ibu bisa tahu bayi sedang minum? Pelipus dan rahang bagian bawah akan bergerak secara ritmis dan kadang-kadang Ibu mendengar desahan “ahh”, yang berarti bayi sedang bernapas setelah menelan. 

Langkah keenam: Waspada akan tanda-tanda masalah. Ibu muda biasa merasa sedikit nyeri, terutama di awal menyusui. “Tapi seharusnya Ibu tidak merasa tercubit atau tergigit,” kata Pease. "Jika begitu, itu artinya ada masalah yang terjadi, yang harus eksplorasi.” Perhatikan bagaimana payudara Ibu terlihat ketika bayi melepas puting. "Jika tertekan, merekah atau berdarah, itu artinya tidak normal,” kata Pedicino. Jika mengalami salah satu dari hal tersebut, atau merasa sakit, temui konsultan laktasi, bicara kepada dokter, cari kelompok dukungan. "Mungkin bayi Ibu menggigigt atau memiliki rahang yang keras, atau mungkin Ibu memiliki puting yang rata atau masuk,” kata Pease. "Ada hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya. Menyusu adalah hal normal; itu yang bayi lakukan. Jadi jika ada masalah, cari tahu cara untuk mengatasinya!”