Ini Penjelasan Mengapa Bayi Punya Refleks Kejut

By Avrizella Quenda, Rabu, 12 April 2017 | 01:04 WIB
Akupuntur bisa meringankan kolik pada bayi (Avrizella Quenda)

Nakita.id - Bayi yang baru lahir memiliki refleks kejut yang berfungsi sebagai pelindung. Agar Ibu tahu lebih banyak, simak informasi selengkapnya di sini!

Jika Ibu ingin melihat refleks kejut beraksi, coba amati bayi baru lahir ketika mereka merasa seolah-olah akan terjatuh atau ketika mereka mendengar suara yang keras atau meresahkan, seperti gonggongan anjing atau bantingan pintu. 

Ketika bayi baru lahir terpapar rangsangan lingkungan yang mengejutkan, mereka secara naluriah merentangkan lengan dan kaki, membuka jari-jari mereka dan melengkungkan punggung. Kemudian, bayi-bayi baru lahir ini akan mengepalkan tinju dan menarik kedua lengan ke dada mereka. Tak jarang juga, bayi-bayi yang mendengar suara-suara keras akan menangis.

Baca juga : 4 Hal Tak Terduga yang Bisa Dilakukan Bayi Baru Lahir

Namun, refleks kejut tidak berakhir dengan reaksi ini. Bayi-bayi yang mendengar suara-suara keras mungkin juga mengalami efek-efek yang tidak bisa dilihat orang tua mereka, seperti detak jantung yang meningkat atau suara napas yang berat. Beberapa bayi lebih sensitif dibanding yang lain hingga sentuhan ringan saja bisa mengakibatkan refleks kejut. 

Nama lain dari refleks kejut ialah reaksi kejut atau refleks Moro (moro reflex), mengikuti nama dokter anak asal Jerman, yaitu Ernst Moro.

Orang tua mungkin secara tak sengaja akan menguji refleks ini beberapa kali, seperti suara-suara keras yang kadang-kadang tidak bisa dihindari, terutama jika Anda memiliki binatang peliharaan dan anak lain di rumah. 

Baca juga : Ini Berbagai Macam Refleks yang Dimiliki Bayi Baru Lahir

Namun, orang tua seharusnya tidak pernah mengejutkan anak mereka dengan sengaja untuk sekadar mengetahui apakah bayi memiliki refleks ini. Orang tua juga tidak perlu cemas jika bayi-bayi tidak melakukan efek kejut sebagai respons terhadap setiap suara keras. Ini sama sekali tidak mengindikasikan bahwa ada masalah pada bayi Anda. Anak Anda mungkin memang tidak mudah terkejut, atau mungkin melakukannya, tapi tidak kentara. 

Orang tua seharusnya memperhatikan bahwa refleks kejut menghilang ketika bayi-bayi mencapai usia 2 hingga 4 bulan. Namun, jika bayi Anda tidak pernah terkejut, Anda harus menghubungi dokter. Ini bisa jadi sebuah tanda bahwa ada sesuatu yang salah dengan sistem syaraf anak. Sebaliknya, Anda mungkin tidak mengamati seteliti yang Anda kira. Seorang dokter anak seharusnya bisa menentukan apakah refleks kejut bayi tidak berfungsi. 

Baca juga : Perkembangan Motorik Halus Bayi

Refleks kejut adalah salah satu dari banyak gerakan tak terkendali dan juga gerakan naluriah yang membantu dalam membangun ikatan batin antara bayi dan juga kedua orang tuanya.