Mengapa Ibu Hamil Perlu Melakukan USG 4 Dimensi?

By Saeful Imam, Kamis, 6 April 2017 | 00:00 WIB
Mengapa ibu hamil perlu USG 4D? (Dini Felicitas)

Nakita.id - USG (ultrasonografi) biasanya dilakukan oleh dokter kandungan untuk memastikan kehamilan ibu, mengetahui usia kehamilan, mengetahui jenis kelamin bayi, juga untuk memastikan kehamilannya normal dan sehat. Namun kini ada pula USG 4 Dimensi yang sifatnya tidak wajib, karena bukan merupakan pemeriksaan standar prenatal. Selain itu, tidak semua dokter memiliki akses USG 4D karena dibutuhkan keahlian khusus untuk menafsirkannya.

Seperti USG 2D atau 3D, USG 4D menggunakan gelombang suara untuk menciptakan gambar bayi di dalam kandungan. Bedanya, USG 4D menciptakan efek video live, sehingga Ibu bisa melihat ketika bayi sedang menguap atau tersenyum. Inilah yang menyebabkan calon orangtua menginginkan pemeriksaan USG 4D untuk bayi. Terutama, calon orangtua baru karena tak sabar ingin melihat wajah bayi untuk kali pertama.

Namun sebenarnya, manfaat USG 4D lebih dari sekadar mengetahui wajah bayi. Sebagian dokter menggunakan pemeriksaan ini untuk mendeteksi adanya cacat lahir, seperti bibir sumbing, kelainan down syndrome, dan lain sebagainya. Simak yuk, bagaimana para ibu berbagi mengapa perlu melakukan USG 4D untuk bayi.

USG 4D Pastikan Janin Saya Sehat (Dewi Nuswantari, Tangerang)

”Waktu itu saya periksa kehamilan dengan dr. A. Ternyata saya didiagnosis hamil di luar kandungan dan disuruh operasi. Betapa sedihnya saat itu. Nah, beberapa minggu kemudian di usia kehamilan 9 minggu, saya memberanikan diri periksa USG 4 dimensi di RS BADRUL AINI Medan dengan dr. Hanudse, SpOG. Setelah menunggu beberapa jam karena pasiennya begitu banyak, saya pun diperiksa. Subhanallah! Ternyata kondisi kandungan dan janin saya baik-baik saja. Saya melihat di layar USG, janin aktif menendang-nendang, sudah berbentuk, dan mempunyai kaki dan tangan. Saya dan suami sangat terharu karena calon anak kami ternyata baik-baik saja.”

Deteksi Penyebab Perdarahan Saat Hamil (Siti Choirunisa, Karawang)

”Selama hamil, saya setiap bulan kontrol dan di-USG 2D di RS Fikri Medika. Selama kontrol, keadaan bayi saya alhamdulilah baik dan sehat. Nah, menginjak usia kehamilan 7 bulan, saya mengalami perdaharan dan diprediksi oleh bidan akan melahirkan, tetapi sebelumnya bidan itu menyarankan agar melakukan USG 4 D ke dr. Khrismawan, SpOG. Setelah di-USG 4D baru diketahui ternyata tali pusar bayi melilit dan berada di atas kepala janin. Akibatnya setiap kali janin bergerak akan melukai dinding rahim. Alhamdulillah kondisi itu dapat segera ditangani. Saya benar-benar takjub dengan USG 4D karena bayi terlihat jelas sekali, mata, hidung, mulut, dan organ-organ lainnya. Subhanallah.”

Deteksi Lilitan Tali Pusat di Leher Bayi (Zainab, Jakarta Timur)

“Pada kehamilan pertama, saya pernah baca di Tabloid Nakita tentang screening fetomaternal melalui USG 4D. Tujuannya untuk mendeteksi dini kelainan pada bayi. Pada usia kehamilan 24 minggu, saya melakukan pemeriksaan USG 4D di RS Hermina Jatinegara dengan Dr. Judi Januadi Endjun, SpOG. Subhanallah benar-benar terharu bisa melihat kondisi bayi dalam kandungan. Pemeriksaannya sangat detail dan lengkap. Dari hasil USG, ketahuan bahwa ada lilitan tali pusar di leher bayi. Seru juga melihat wajah si kecil.”

Janin Sempat Dinyatakan Tidak Berkembang (Rahmawaty Amelia, Jakarta Timur)

”Saat hamil anak kedua memasuki usia 8 minggu, dokter kandungan menyatakan janin tidak berkembang baik setelah ia melakukan USG 2D. Saya jelas kecewa, sedih, dan tidak percaya, apalagi anak kedua ini sangat dinantikan. Pada hari yang sama, saya dan suami menuju rumah sakit di Jakarta Timur dan di-USG ulang, hasilnya janin saya baik-baik saja. Duh, senangnya. Ketika janin berusia 5 bulan, kami memutuskan untuk melakukan USG 4D atas rekomendasi teman dan saudara di klinik bersalin. Alangkah takjub dan bahagianya kami mendengar dan melihat secara jelas, anak kedua kami berjenis kelamin laki-laki tumbuh dengan sempurna. Saat ini, ia sudah berusia 2 tahun, tumbuh sehat dan normal.”

Tangan Menutup Muka (Grensy Santi Pribadi, Surabaya) ”Di kehamilan pertama saat usia kehamilan 24 minggu, saya melakukan USG 4D. Mengantrenya minta ampun sampai tengah malam. Pas giliran mau di-USG, eh si janin juga sudah mengantuk. Saat di-USG, tangannya menutup muka. Sampai diuyek-uyek sama dokter, tapi posisinya tetap seperti itu. Sebulan kemudian di-USG 4D lagi di sore hari, tapi tetap saja si adek menutupi mukanya. Mungkin malu kali ya he he he.”

Ternyata, manfaat melakukan USG 4D bukan sekadar mengetahui wajah bayi, bukan?