Kembangkan Kemampuan Berpikir Abstrak Agar Anak Lebih Kritis

By Irene Harris, Senin, 10 April 2017 | 06:15 WIB
Biarkan anak menggambar sesuka hatinya. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Mengembangkan imajinasi dan kreativitas si kecil sangat penting bagi proses tumbuh kembangnya. Selain si kecil akan jadi lebih kreatif dalam mencari penyelesaian masalah, imajinasi yang baik juga bisa membantu mengembangkan kemampuan berpikir abstrak.

Kebanyakan anak berpikir secara konkret, sehingga kemampuan berpikir abstrak perlu diasah sehingga anak bisa menjadi lebih kritis serta bisa berpikir lebih mendalam. Contoh perbedaan berpikir konkret dan abstrak pada anak batita adalah seperti ini. Anak yang berpikir konkret akan menganggap, selama dia berada di luar kamar berarti waktu tidur tidak akan tiba. Sementara anak yang punya kemampuan berpikir abstrak yang baik akan dapat menghubungkan bahwa waktu tidur itu tidak hanya berkaitan dengan kamar tidur.

Bila anak memiliki kemampuan berpikir abstrak yang baik, dia akan bisa mendapatkan beberapa solusi untuk satu masalah yang dialami (meski solusi itu mungkin tidak masuk akal). Supaya bisa mempertajam cara berpikir abstrak, Ibu bisa mengajaknya melakukan beberapa permainan yang menggali kreativitasnya. Misalnya seperti ini.  

1. Bermain pasir Ajak si kecil bermain pasir di pantai atau di taman bermain. Bawa berbagai perlengkapan untuk membangun, mulai dari mainan hingga barang-barang yang ada di rumah, seperti ember, mangkuk, atau gelas. Ajari anak membuat berbagai macam bentuk, seperti lingkaran atau garis berombak. Tunjukkan juga cara membentuk dan memahat bangunan dari pasir dengan menggunakan mainannya. Biarkan ia membangun istananya sendiri. Ini juga akan melatih kemampuan motoriknya. Bila tidak memungkinkan bermain pasir, Ibu bisa mengganti medianya dengan tanah liat.

2. Menggambar dengan krayon atau cat Bila si kecil tertarik dengan aktivitas menggambar, Ibu bisa menyediakan kertas besar yang ditempel di lantai atau di dinding, kemudian biarkan dia menggambar sesukanya dengan krayon dan cat. Jangan berikan batasan apa yang harus digambar si kecil. Biarkan dia menciptakan bentuk-bentuk yang disukai, mulai dari kucing berkuping empat, mobil bersayap, hingga orang bermata satu.

3. Karang cerita sendiri Selain membaca buku cerita, Ibu bisa mengajak si kecil membuat ceritanya sendiri. Untuk awalnya, minta dia mengingat salah satu cerita favoritnya yang sering dibaca bersama Ibu. Lalu, ajak dia untuk membuat cerita baru berdasarkan cerita tersebut. Misalnya, cerita lanjutan dari petualangan tokoh utama di negeri ajaib. Biarkan dia menentukan sendiri jalan ceritanya. Permainan ini juga membantu mengembangkan kemampuan berbahasa anak.

Dari berbagai aktivitas menyenangkan ini, Ibu bisa membantu mengembangkan kemampuan berpikir abstrak si kecil. Selama bersenang-senang ya, Bu.