Psikolog : Normal, Bila Anak Tidak Mau Berbagi

By Avrizella Quenda, Selasa, 11 April 2017 | 04:46 WIB
Ternyata Anak Tidak Perlu Dipaksa untuk Berbagi. Ini Alasannya (Avrizella Quenda)

Nakita.id - Dalam budaya kita, budaya berbagi tentu sudah tak asing di telinga. Sebagai orangtua,  Anda mengajarkan anak-anak untuk selalu berbagi supaya bisa mendidiknya menjadi seseorang yang berjiwa dermawan dan membantu sesamanya yang kesulitan. Seorang ibu asal Singapura, Shumei Winstanley lelah dengan orangtua yang meminta anak-anaknya untuk berbagi hal dengan teman-teman sebaya. Berikut alasannya:

"Saya memiliki anak yang sangat impulsif ketika meminta sesuatu. Kadang-kadang saat mendapatkan jawaban ‘ya’, ia sangat bahagia. Tetapi, di lain waktu ia mendapatkan jawaban ‘tidak’. Saat itulah ia belajar tidak semua yang diinginkan bisa didapatkan serta menghormati pilihan orang lain juga. Ia mungkin akan kecewa tapi juga menjadi pelajaran berharga buatnya."

Baca juga : Kiat Ajarkan Berbagi Pada Anak

Kabar baiknya, ibu ini juga menyertakan alasan untuk memilih alternatif yang jauh lebih baik untuk berbagi:

Baca juga : Solusi Dalam Mengatasi Anak Yang Tidak Mau Berbagi

Berbagi vs Alih Tutur, Mana yang Lebih Bekerja?

Konsep turn-taking atau alih tutur juga harus berlaku untuk anak-anak. Segala macam pikiran dan perasaan berjalan melalui pikiran anak-anak ketika Anda hanya memintanya untuk 'berbagi'. Pikiran seperti, “Tidakkah perasaan saya penting juga?”, “Apakah berbagi berarti menyerahkan hal-hal yang saya sukai?” Berikut adalah alasan mengapa orangtua harus memprioritaskan anak memahami alih tutur dibandingkan berbagi:

Tapi, ketika anak rela menyerahkan mainannya, itu adalah saat yang menggembirakan karena anak belajar berbagi dengan sendirinya. Shumei mengatakan, "Anak-anak akan sering bersikap licik dan berbagi hanya untuk menyenangkan orang dewasa, dan tidak akan berbagi ketika orang dewasa tidak melihatnya. Kemurahan hati yang nyata dapat membentuk kebiasaan. Kemurahan hati datang sebagian karena otak melepaskan neurotransmitter, memperkuat “sirkuit reward” dalam otak anak-anak."

Baca juga : 8 Cara Ajarkan Batita Berbagi

Ini mungkin terdengar baru untuk pola pikir orangtua, tapi mengajarkan anak untuk mengenali kebutuhan lain, menjadi tanpa pamrih di saat yang tepat, dan tidak ada yang memiliki hak secara paksa mengambil sesuatu dari orang lain tanpa persetujuan.

Sumber : https://sg.theasianparent.com/singapore-mum-kids-should-not-be-forced-to-share/